"Aku Peri Cahaya Dania yang berasal dari dunia mimpimu, aku disini akan menemanimu sepanjang malam ketika kau merasa ketakutan." jawab Peri Cahya.
Dania masih tidak percaya dan dia berfikir bahwa yang dihadapannya hanyalah ilusi karena memang saat itu sudah larut malam.
"Kalau begitu bisakah kau membantuku dihari ulang tahunku ini?".Â
"Aku kesini memang ingin memberi hadiah yang tidak semua orang dapatkan, aku ingin mengajak dirimu terbang bersamaku di langit malam yang indah ini".
"Ta..tapi kan aku tidak punya sayap untuk terbang bersamamu" ujar Dania dengan nada tidak percaya.
"Tenang aku akan memberimu suatu serbuk yang dapat membuat tubuhmu melayang di udara, ambilah"Â
Peri Cahaya memberi sesuatu serbuk yang dan Dania perlahan menuangkan serbuk tersebut ketubuhnya. Dengan ajaibnya tubuh Dania terangkat keluar jendela dan dia sangat senang karena malam itu dia terbang bersama Peri yang selama ini ia pikir tidak ada.
"Lihatlah dibawah sana, ada banyak orang yang merasa kecewa karena masih ada orang disekitarnya yang tidak memiliki pendapat yang sama dengannya. Hal itu adalah biasa karena tidak semua orang mesti memiliki pendapat yang sama".
Dania yang merasa bersalah karena tadi ia sempat kesal dengan ibunya pun tersentuh dengan perkataan Peri Cahaya, ia semestinya tidak melakukan hal itu.Â
Tidak lama Dania dan Peri Cahaya kembali ke kamar, hari ingin pagi. Peri Cahya segera berpisah dengan Dania.
"Kita pasti nanti akan bertemu kembali, percayalah" ujar Peri Cahaya.