Mohon tunggu...
dede sansan
dede sansan Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas siliwangi

saya dede san san ramlan dari universitas siliwangi fakultas agama islam program studi ekonomi syari'ah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperdalam Pengetahuan serta Keyakinan Ajaran Islam untuk Mencapai Bonus Demografi

4 Desember 2023   16:04 Diperbarui: 6 Desember 2023   08:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai umat beragama yang telah memeluk suatu keyakinan dari mulai kita baru saja di lahirkan ke muka bumi ini, maka sudah semestinya kita memperdalam pengetahuan terhadap keyakinan yang kita anut. Khususnya pada masa remaja yang sangat rawan akan terpaparnya dampak negatif dari kemajuan peradaban saat ini, seperti maraknya pergaulan bebas. Pergaulan bebas ini akan sangat mempengaruhi kepribadian seorang remaja yang kurang dalam pemahaman serta keyakinan religious. Kepribadian seorang remaja yang taat beragama akan sangat berperan penting dalam menghadapi tantangan bonus demografi.

Peranan pendidikan agama Islam sangat berpengaruh bagi perkembangan anak, pendidikan agama harus dilakukan secara intensif dalam segala aspek, baik di keluarga, sekolah, masyarakat dan lain-lain agar tidak terjadi perilaku menyimpang pada anak remaja. Pendidikan formal serta pendidikan agama juga harus diberikan secara maksimal untuk meminimalisir adanya perilaku menyimpang pada anak didik. 

Peserta didik harus berpartisipasi dalam kegiatan di luar jam pelajaran seperti: kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), kegiatan pesantren kilat, tadarus al-Quran, pengajian, hari raya idul adha, panitia zakat fitrah dan lain-lain. Serta kegiatan bakat minat siswa seperti: olah raga, pramuka, seni dan musik, drama keterampilan-keterampilan, dan rekreasi, jika kegiatan diikuti oleh siswa peserta didik maka kenakalan pada siswa dapat diatasi. Siswa usia remaja ini dalam proses penyempurnaan penalaran dan ingin mengekspresikan ide-idenya namun ada kegiatan yang dilakukan itu bersifat negatif dan positif (Arjoni, 2017).

Sebagaimana yang kita ketahui pemerintah sedang mempersiapkan generasi muda saat ini untuk mencapai keberhasilan bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2045, yang juga bertepatan dengan genapnya Indonesia merdeka ke-100 tahun. Bonus demografi terjadi ketika struktur penduduk dengan jumlah usia produktif (15-64 tahun) sangatlah besar sedangkan proporsi penduduk usia muda sudah semakin kecil dan proporsi penduduk usia lanjut belum begitu besar. 

Hal ini membawa angin segar dimana Indonesia akan mendapatkan keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian bayi dan penurunan fertilitas dalam panjang. Namun bonus demografi ini tidak akan bermanfaat apabila tidak dipersiapkan sedemikian rupa, misalnya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan mutu sumber daya manusia tersebut(Falikhah, 2017).

Keterkaitan antara keyakinan beragama dan tercapainya bonus demografi sangat erat karena dengan tingginya tingkat keyakinan seorang remaja terhadap agamanya akan menjadi pondasi yang kuat untuknya dalam menghadapi berbagai cobaan dalam hidupnya di masa depan. Selanjutnya, saat para petinggi sekarang telah selesai dalam masa jabatannya kita sebagai generasi yang akan menggantikan dan meneruskan jabatan serta perannya akan lebih siap dalam menghadapi segala tantangan dan godaan seperti halnya tantangan dalam kemajuan perekonomian, Pendidikan, atau apapun sesuai jabatan yang di milikinya. Adapun godaan yang dapat terjadi pada seeseorang yang memiliki jabatan adalah keinginan untuk mendapatkan apa yang bukan menjadi haknya (korupsi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun