Mohon tunggu...
Desak NyomanSrinadi
Desak NyomanSrinadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Filsafat sebagai Ilmu yang Tertua

20 September 2023   07:30 Diperbarui: 20 September 2023   07:33 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsuf Plato dan Aristoteles, Sumber: kompasiana

Istilah filsafat sudah tidak asing lagi bagi kehidupan. Ketika kita mendengar kata filsafat, kita akan langsung berpikir mengenai zaman Yunani Kuno. Hal ini dikarenakan filsafat merupakan suatu ilmu yang sudah berumur panjang. Secara epistemologi, filsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu philos yang memiliki arti cinta dan sophia yang memiliki arti kebijaksanaan. Dari dua kata tersebut, filsafat berarti cinta akan kebijaksaan. Orang yang cinta akan kebijaksanaan (filsafat) disebut sebagai filsuf. Seorang filsuf dapat menggunakan logikanya dengan bijaksana sehingga dapat menemukan kebenaran dalam hidupnya. Apa saja kebenaran tersebut? Kebenaran tersebut dapat dikelompokan sebagai cabang-cabang filsafat yang akan dibahas berikut ini.

Filsuf Plato dan Aristoteles, Sumber: kompasiana
Filsuf Plato dan Aristoteles, Sumber: kompasiana

Menurut Saragih et al. (2021), filsafat memiliki enam kelompok (cabang) yaitu sebagai berikut.

  • Filsafat metafisis adalah cabang filsafat yang sangat luas karena membahas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Terdapat empat kelompok dari filsafat metafisis diantaranya (1) ontology (penafsiran tentang hakikat realitas), (2) cosmology (asal-usul alam semesta), (3) humanology (hakikat manusia), dan (4) teology (hakikat Tuhan).
  • Filsafat epistemologis adalah cabang filsafat yang berisi pengandaian/perumpaan suatu pengetahuan. Terdapat aliran epistemologis diantaranya empirisme (pengetahuan diperoleh dari pengalaman), rasionalisme (akal menjadi dasar kepastian pengetahuan), dan idealism (pengetahuan yang hadir dalam jiwa dan roh).
  • Filsafat metodologis adalah cabang filsafat yang membahas megenai metode yang merupakan suatu cara memperoleh ilmu pengetahuan. Terdapat dua metode dalam cabang filsafat ini diantaranya metode ilmu (metode ilmiah untuk mengumpulkan pengetahuan) dan metode filsafat (metode untuk membahas filsafati).
  • Filsafat logika adalah cabang filsafat yang berisi tentang aturan berpikir untuk menguatkan premis (penyebab) sehingga manusia dapat membedakan argument yang baik dengan yang tidak baik. Filsafat logika terdiri dari dua jenis yaitu logika deduktif (menarik kesimpulan yang bersifat harus dari satu atau lebih penyebab) dan logika induktif (menarik kesimpulan dari sifat-sifat objek yang diamati).
  • Filsafat etis adalah cabang filsafat yang membahas moralitas (etika) yaitu segala hal perilaku manusia yang baik atau buruk, benar atau salah. Terdapat dua jenis etika diantaranya etika umum (berlaku secara umum dalam kehidupan) dan etika khusus (khusus pada bagian tertentu kehidupan).
  • Filsafat estetis membahas tentang keindahan suatu objek. Terdapat tiga persoalan estetis diantaranya pengalaman, seni, dan perilaku seniman.

Filsafat merupakan suatu ilmu yang unik karena memiliki pemahaman atas first truths (kebenaran pertama/utama).  Hal ini menujukkan bahwa filsafat merupakan suatu pencarian tentang kebenaran yang tidak memiliki muara akhir serta penerapan kebenaran tersebut untuk dalam kehidupan manusia. Menurut Zainal (2014) dalam Saragih et al. (2021), filsafat memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Ekstensif artinya filsafat mempunyai jangkauan yang luas atau menyeluruh dari suatu objek yang diamati. Secara ekstentif, filsafat fokus pada gambaran menyeluruh tentang realitas manusia sehingga tidak menyoroti aspek-aspek tertentu dari gejala.
  • Intensif artinya filsafat merupakan kegiatan intelektual yang berusaha menemukan inti, hakikat, akar, esensi atau struktur dasar yang menjadi latar belakang suatu kenyataan. Secara intenstif, filsafat manusia prinsipnya sama dengan hakikat manusia.
  • Objek dalam filsafat adalah segala hal yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang menimbulkan banyak pertanyaan dan jawaban yang tidak pernah pasti. Hal ini dikarenakan filsafat tidak pernah memberikan kepastian namun memberikan kemungkinan yang dapat memperluas pemikiran manusia sehingga bebas dari kebiasan sehari-hari.

Selanjutnya, terdapat beberapa apsek filsafat dalam. Menurut Kristiawan (2016), filsafat  dapat ditinjau dari tiga aspek, sebagai berikut.

  • Aspek Ontologis

Istilah ontologis berasal dari Yunani yaitu ontos: being dan logos: logic. Ontologis adalah ilmu tentang keberadaan sebagai keberadaan atau ilmu tentang segala sesuatu yang ada. Ontologi membahas hakikat yang ada (realitas) baik dalam bentuk jasmani (konkret) atau rohani (abstrak).

  • Aspek Epistemologis

Istilah epistemologis berasal dari Bahasa Yunani yaitu epistem yang berarti ilmu dan logos yang berarti pengetahuan. Epistemologis adalah ilmu mengenai asal usul, dasar, metode, dan batas-batas pengetahuan. Epistemologis membahas cara atau alat dalam memperoleh ilmu pengetahuan (asal-usul pengetahuan).

  • Aspek Aksiologis

Istilah aksiologis berasal dari Bahasa Yunai yaitu axios yang berarti nilai dan logos berarti pengetahuan. Aksiologis adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai. Aksiologis membahas manfaat dari suatu pengetahuan yang mana penerapan pengetahuan dalam kehidupan manusia.

Referensi:

Kristiawan. 2016. Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours. Yogyakarta: Vaila Pustaka.

Sarigih et al. 2021. Filsafat Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun