Kelompok 40 KKN-T Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) mengadakan pertemuan dengan PRM & PRA desa Ketegan terkait pembahasan program kerja KKN pada tanggal Kamis (1/6/2023) di Masjid Burhanuddin Desa Ketegan, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Â
Di tengah semangat untuk melakukan pengabdian masyarakat yang lebih baik, dalam pertemuan ini diadakan dengan tujuan untuk memperoleh wawasan dan inspirasi dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah yang berpengaruh dalam membangun masyarakat Ketegan. Dalam pertemuan yang penuh makna ini, Kelompok 40 merasakan dampak positif yang membuka wawasan mereka terhadap potensi dan tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangan desa.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PRM, Pak Anwar memberikan saran agar program kerja kelompok KKN-T 40 dapat berjalan dengan baik sampai dengan acara penutupan dengan berkolaborasi menyesuaikan agenda yang telah dibuat oleh PRM/PRA Desa Ketegan.
"Jadi saya minta mas-mas atau mbak-mbak disini untuk mengikuti program yang sudah ada disini, seperti senam, olahraga dll,"ucap Pak Anwar.
Pak Anwar juga menekankan bahwa dari kelompok KKN-T 40 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo untuk tidak perlu membuat program kerja yang baru yang dikhawatirkan tidak dapat berjalan dengan baik.
"Kita tidak perlu membuat program baru yang khawatirnya tidak bisa berjalan dengan baik," ucap Pak Anwar
Salah satu hal yang menonjol dari pertemuan ini adalah kesediaan para tokoh untuk berbagi pengalamannya dalam membangun keterlibatan aktif warga masyarakat dalam pembangunan desa. Beliau menjelaskan pentingnya kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Ketua KKN-T Kelompok 40 M. Asrul mengutarakan bahwa saat pembekalan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah dibagi tiap kelompoknya dengan empat program yakni, AIK & Pendidikan, UMKM, Kesehatan dan lingkungan serta tata kelola administrasi.
"Jadi disaat pembekalan kemarin Bapak/Ibu, kami ada empat program kerja yakni AIK & pendidikan, UMKM, Kesehatan dan lingkungan serta tata kelola administrasi," ucapnya.
Sebagai upaya efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan program kerja, Pak Anwar menawarkan kepada kelompok KKN-T 40 agar menghindari kegiatan yang mengundang masyarakat banyak karena dikhawatirkan adanya kendala dalam mengumpulkan massa.