Mohon tunggu...
Desak Devi
Desak Devi Mohon Tunggu... -

saya lahir dari seorang ibu yang bernama Ni Nengah Catri dan Ayah yang bernama Dewa Made Durita saya anak ke 5 dari 5 bersaudara dan saat ini saya sedang mengenyam pendidikan di Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gunung Tambora Akhirnya Resmi Menjadi Taman Nasional

14 April 2015   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawasan Gunung Tambora yang sebelumnya merupakan kawasan konservasi kini telah menjadi Taman Nasional. Presiden Jokowi menandatangani prasasti sebagai tanda dimulainya peresmian taman tersebut tepat pada tanggal 11 April 2015 lalu.

Presiden Ke- 7 ini dalam pidatonya tepat pada saat peringatan 200 Tahun meletusnya Gunung Tambora ini mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Pulau Sumbawa pada umumnya serta Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima pada khususnya agar selalu menjaga keasrian dari Gunung Tambora ini dan agar tidak merusak keindahan yang ada di Gunung Tambora ini. Penetapan kawasan Gunung Tambora menjadi Taman Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor SK.111/MenLHK-II/2015 pada 7 April 2015. Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa dan secara administratif berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.

Nusa Tenggara Barat itu memiliki luas 71.645,74 ha. Kawasan ini sangat kaya akan keanekaragaman hayati serta menjadi habitat berbagai jenis satwa. Selain itu, kawasan Gunung Tambora juga menyimpan pesona wisata alam. Gubernur NTB Zainul Majdi mengatakan pihaknya menjadikan peringatan dua abad letusan dahsyat ini, sebagai momen untuk menarik wisatawan. Zainul berharap peringatan ini bisa mengenalkan Tambora kepada wisatawan domestik juga internasional. Kini pemerintah NTB telah mengajukan Tambora sebagai geopark dunia. Zainul mengatakan tim penilai dari badan kebudayaan dunia, UNESCO, telah datang untuk meninjau Tambora.

Selain itu dalam perayaan 200 tahun Meletusnya Gunung Tambora Pemerintah Nusa Tenggara Barat mengadakan Kegiatan road map Tambora Menyapa Dunia memenghadirkan berbagai kegiatan.

1. Kegiatan pertama adalah bakti sosial berupa penyelenggaraan operasi katarak dan bibir sumbing, pengembangan ekonomi kreatif, penghijauan hutan kawasan Tambora, pameran produk unggulan seperti kopi tambora, pasar rakyat, serta pesta kuliner yang puncak acaranya di Desa Dorocanga, desa yang menjadi titik awal jalur pendakian ke Gunung Tambora.

2. Kegiatan kedua berbasis seni dan budaya. Seluruh sanggar di Lingkar Tambora akan diperkenalkan, termasuk menyajikan musik country konvensional dan modern, hingga upacara selamatan laut di kawasan Samota (Satonda, Moyo, Tambora) yang dijadwalkan diluncurkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Di Lingkar Tambora ini juga dilakukan pawai budaya pada 1 April 2015

3. kelompok kegiatan ketiga yaitu seminar dan pengembangan ilmu pengetahuan berupa seminar pariwisata untuk menciptakan citra Tambora (20 Maret 2015), seminar arkeologi di Bima (9 April 2015), peluncuran kembali buku La Hami, pameran arkeologi dan museum (7-9 April 2015), seminar arsitektur landscape tentang vulkanologi (9-12 Agustus 2015) dan pameran foto yang sengaja dijadwalkan setelah puncak peringatan agar dapat melibatkan para fotografer yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Dalam segala kegiatan ini seluruh rangkaian berjalan dengan sukses dan merupakan salah satu tujuan yang diharapkan Pemerintah dengan adanya perayaan 200 abad meletusnya Gunung Tambora ini dapat menarik para wisatawan baik local maupun internasional untuk datang dan menyaksikan keindahan dari perayaan 200 abad Meletusnya Gunung Tambora ini.

Selain itu, dengan dengan diresmikannya Gunung Tambora inimaka akan semakin banyak Kebudayaan Daerah Pulau Lombok yang harus dijaga. Tidak hanya itu selain untuk tempat wisata Gunung Tambora ini bisa menjadi salah satu tempat untuk melaksanakan program Pendidikan seperti study tour guna untuk lebih mengetahui sejarah dari Gunung Tambora ini dan sebagai acuan agar masyarakat lebih perduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya maupun lingkungan luar umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun