Mohon tunggu...
Desa KarangAnyar
Desa KarangAnyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun berita media sosial kelompok KKN UMD 2022 Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Universitas Jember Membangun Desa 2022: Bersama Ibu-Ibu PKK Dusun Jembatan Kecil Mengembangkan Produk UMKM Berbasis Singkong

23 Agustus 2022   08:13 Diperbarui: 23 Agustus 2022   08:18 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DESA KARANGANYAR -- BONDOWOSO. Desa Karanganyar merupakan salah satu desa di Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso yang memiliki jumlah penduduk sekitar 6000 jiwa. Desa Karanganyar memiliki 8 RW dan 26 RT yang tersebar di beberapa dusun, yaitu Dusun Jembatan Kecil, Trebung, Blok Pasar, Krajan, Song Tengah, dan Song Barat. Rata-rata pencaharian masyarakat di Desa Karanganyar adalah seorang petani. Namun, tidak sedikit masyarakat yang menekuni pekerjaan di bidang perdagangan maupun mengembangkan usaha UMKM. Sebut saja dusun yang menjadi fokus Kelompok KKN 379 UNEJ kali ini adalah Dusun Jembatan Kecil, dimana hal ini didasarkan kepada potensi komoditas singkong yang tidak dapat dimaksimalkan dengan baik oleh masyarakat.
 
Berdasarkan hasil observasi kepada Kepala Dusun Bapak Buhari diketahui bahwa tidak banyak masyarakat yang mengolah singkong menjadi sebuah produk, melainkan masyarakat banyak memilih cara mudah dengan menjualnya secara langsung. Akibatnya harga yang didapatkan oleh masyarakat sangatlah murah yaitu dalam 1 kg singkong hanya dibanderol dengan harga 3 ribu rupiah. Dengan adanya kondisi tersebut, Kelompok KKN 379 UNEJ menginisiasi untuk membuat produk olahan kering yang berbahan dasar singkong. Produk tersebut diberi nama "Singkong Kriwil", dimana produk ini merupakan salah satu produk berbentuk snack, sehingga dapat dinikmati oleh bebagai segmen konsumen mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Dalam kelanjutan Program "Pengembangan UMKM Desa Karanganyar" yaitu pembuatan produk yang berasal dari potensi desa, kali ini Kelompok KKN 379 mengajak Ibu-ibu PKK di Dusun Jembatan Kecil untuk merealisasikan inovasi produk tersebut. Langkah awal yang dilakukan oleh Kelompok KKN 379 adalah dengan melakukan demo pembuatan produk. Hal ini dilakukan untuk uji coba pembuatan inovasi produk yang nantinya dapat dilakukan evaluasi produk untuk dipaparkan dan dilatihkan kepada Ibu-Ibu PKK yang ada di Dusun Jembatan Kecil.

Dokpri
Dokpri

Setelah melakukan demo pembuatan produk, langkah yang dilakukan selanjutnya oleh Kelompok KKN 379 UNEJ adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk. Dalam kegiatan tersebut Kelompok KKN 379 UNEJ melatih Ibu-Ibu PKK Dusun Jembatan Kecil untuk membuat produk Singkong Kriwil, dimana materi yang dipaparkan lainnya adalah pembuatan label yang baik sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso. Hasil dari pelatihan ini mengindikasikan adanya ketertarikan Ibu-Ibu PKK untuk melanjutkan pembuatan produk ini hingga dapat menjadi produk asli dari Dusun Jembatan Kecil.

Dokpri
Dokpri

Tepat pada tanggal 17 Agustus 2022, Ibu-Ibu PKK yang didampingi oleh Kelompok KKN 379 UNEJ melakukan produksi pembuatan produk singkong kriwil untuk pertama kalinya. Dengan adanya dampingan ini, Kelompok KKN 379 dapat memberikan masukan dalam pembuatan produk singkong kriwil yang baik. Dalam pendampingan kali ini terdapat juga penyerahan produk simbolis produk kepada Ibu-Ibu PKK Dusun Jembatan Kecil yang nantinya dapat diakui sebagai produk karya Ibu-Ibu PKK Dusun Jembatan Kecil yang dilanjutkan dengan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) atas nama perwakilan ibu-ibu PKK Dusun Jembatan Kecil.

Dokpri
Dokpri
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah  melakukan pengenalan dan pemasaran produk oleh Kelompok KKN 379 UNEJ bersama dengan Kelompok Pemuda Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Karanganyar. Dalam acara yang bertajuk Mini Expo yang dilakukan pada malam puncak kegiatan perayaan HUT RI ke 77 di balai Desa Karanganyar, Kelompok KKN 379 UNEJ mencoba untuk mengenalkan produk kepada masyarakat dan mencoba untuk memasarkan produk-produk UMKM yang ada di Desa Karanganyar, termasuk juga produk inovasi yang dihasilkan. Berdasarkan kegiatan tersebut didapatkan respon positif dari konsumen yang dibuktikan dengan banyaknya produk yang terjual seperti SingkongKriwil, PIA 77, Keripik Tape, Keripik Tempe dan Prol Tape. 

Dengan patokan harga sebesar 4 ribu rupiah/100 gram singkong kriwil dapat laku dipasaran. Hal ini membuktikan bahwa produk ini dapat bersaing dipasaran, sehingga singkong yang awalnya tidak memiliki nilai tambah setelah diolah menjadi produk olahan dapat memiliki value added dan menarik minat konsumen.

Dokpri
Dokpri

Dengan adanya program dan peran mahasiswa sebagai inisiator diharapkan dari Ibu-Ibu PKK dapat memiliki penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga, dimana harapan lainnya adalah untuk memaksimalkan potensi desa dan produk tersebut dapat menjadi produk lokal yang menjadi ikon dan ciri khas dari Desa Karanganyar khususnya Dusun Jembatan Kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun