Mohon tunggu...
KKN 170
KKN 170 Mohon Tunggu... Lainnya - Desa Kamal

KKN Kolaboratif Kelompok 170 Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Catatan KKN Kolaboratif Jember 2022: Desa Kamal - Desa Sejarah di Sudut Kabupaten Jember

4 Agustus 2022   12:04 Diperbarui: 4 Agustus 2022   12:06 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN 170 bersama perangkat desa dan kepala dusun Desa Kamal (Dok. pribadi)

Pada hari Sabtu (23/7/2022) lalu di Alun-Alun Kota Jember, Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto.,ST.,IPU beserta jajarannya bersama rektor dari 13 perguruan tinggi se-Kabupaten Jember resmi membuka dan menerjunkan 2485 mahasiswa KKN. Mahasiswa yang terdiri dari 827 laki-laki dan 1658 perempuan ini tersebar di 248 desa/kelurahan di 31 kecamatan Jember dalam rangka KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember Tahun 2022. Membawa program kerja utama untuk pemutakhiran dan penataan data kemiskinan Jember melalui proses verifikasi dan validasi data berbasis TIK, mahasiswa KKN juga diharapkan dapat menggali potensi dan turut serta membangun desa terkait.

Kelompok KKN 170 berisi 10 mahasiswa yang berasal dari Universitas Jember, Universitas Moch. Sroedji Jember, Universitas dr. Soebandi, dan Akademi Farmasi Jember diterjunkan di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Suatu desa di utara Jember yang berjarak kurang lebih 15 km dari pusat kota.

Desa Kamal sendiri terbagi menjadi lima dusun, yakni Dusun Klanceng, Dusun Krajan, Dusun Duplang, Dusun Kopang, dan Dusun Gumitir dengan 10 RW dan 45 RT. Wilayah utara Desa Kamal berbatasan dengan Kecamatan Jelbuk, selatan dan barat berbatasan dengan Desa Darsono dan Desa Arjasa, serta wilayah timur berbatasan dengan Desa Biting. Berdasarkan data yang ditemukan, terdapat kurang lebih 5673 jiwa per 2019 di Desa Kamal. Terlepas dari info grafis yang ada, Desa Kamal sendiri memiliki sejarah yang cukup menarik untuk di ulas.

Berdasarkan informasi warga sekitar, nama Kamal berasal dari bahasa Kawi yang berarti daun asam muda atau sinom. Hal ini berkaitan dengan sejarah babat Desa Kamal yang dipercayai masyarakat. Selain itu, Desa Kamal juga terkenal sebagai Desa Megalitikum yang turut disebut sebagai salah satu desa tertua di Kabupaten Jember. Bukan tanpa alasan, di Desa Kamal terdapat dua situs megalitikum berisi penemuan benda purbakala, di antaranya batu menhir, dolmen, kenong tunggal, kenong kembar, dan benda lain yang bernilai sejarah. Situs tersebut adalah Situs Duplang sebagai situs utama sekaligus ikon megalitikum Jember dan Situs Klanceng. Tak hanya itu, hingga kini, peninggalan bersejarah tersebut juga masih tersebar di beberapa wilayah desa, bahkan di pekarangan warga.

KKN 170 bersama Bapak Andhiyanto selaku pelestari Ta'Butaan (Dok. pribadi)
KKN 170 bersama Bapak Andhiyanto selaku pelestari Ta'Butaan (Dok. pribadi)

Tak berhenti pada Desa Megalitikum, Desa Kamal rupanya merupakan rumah asli dari kesenian Ta'Butaan yang kini pelestari utamanya diteruskan oleh generasi ke-12nya, Bapak Andhiyanto. Kesenian Ta'Butaan sejatinya merupakan suatu tradisi yang diangkat dari kisah sejarah di Desa Kamal. Ketika mengunjungi Desa Kamal, hal yang juga tak luput dari pandangan adalah pemandangan alam Jember yang terlihat asri dan indah. Beberapa orang menyebut daerah ini sebagai Kamal Spot View.

KKN 170 bersama perangkat desa dan kepala dusun Desa Kamal (Dok. pribadi)
KKN 170 bersama perangkat desa dan kepala dusun Desa Kamal (Dok. pribadi)

Pada rapat koordinasi bersama perangkat desa dan kepala dusun, tak hanya membahas mengenai mekanisme verifikasi dan validasi data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), kelompok KKN 170 juga menyampaikan program kerja tambahan yang ingin dilakukan untuk dapat membantu Desa Kamal. Menilik dari berbagai potensi yang ada,

Desa Kamal dengan segala sejarah dan keseniannya belum mendapat atensi yang seharusnya diterima. Hal ini juga selaras dengan program kerja DTKS yang berhubungan dengan TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi), di mana kelompok KKN 170 ingin mengembangkan website desa, akun media sosial desa, promosi, serta branding Desa Kamal untuk lebih mengenalkan Desa Kamal kepada khalayak umum. Itikad ini turut disetujui oleh perangkat Desa Kamal untuk dapat segera direalisasikan.

Tonton video pengenalan Desa Kamal dan kegiatan KKN 170 Kolaboratif pada minggu pertama DI SINI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun