Gencar Promosikan Produk Lokal Desa Kaligedang, KKN 25 UMD UNEJ Bersinergi Bersama Masyarakat Desa

Desa Kaligedang, Ijen, Bondowoso (9/08/23). Kelompok KKN UMD-25 Desa Kaligedang telah memasuki minggu kelima pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang sedang berlangsung. 

Pada minggu kelima ini kelompok KKN 25 UMD telah memasuki tahapan akhir dari program kerja yang ada yaitu tahapan promosi dan pemasaran produk. Tahapan tersebut menjadi kunci keberhasilan dalam merintis usaha agar lebih dikenal oleh konsumen. Melalui upaya yang gigih dan kerja keras antara masyarakat Desa Kaligedang yang didampingi oleh KKN 25 UMD telah mengerahkan energi mereka untuk mengangkat potensi dari produk lokal desa supaya terpasarkan dengan luas. 

Berbagai upaya telah diusahakan untuk mengenalkan produk lokal Desa Kaligedang. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan Sky Caf dan mengikuti acara pameran yang dapat menjadi media promosi untuk memperkenalkan produk lokal Desa Kaligedang yaitu Teh Dakota dan Sayurprise Mie. 

Hal ini diharapkan menjadi awal dari keberhasilan program kerja yang ada dan membantu produk lokal dari Desa Kaligedang menjadi lebih dikenal masyarakat luas. Hal tersebut juga mendapat antusias yang positif dari masyarakat Desa Kaligedang dan menjadi angin segar untuk terus mengembangkan usaha tersebut. 

Rabu, 9 Agustus 2023 masyarakat desa Kaligedang yang memproduksi Teh Dakota dan Sayurprise Mie bertemu dengan Mas Nurul selaku pemilik Sky Cafe untuk membicarakan mengenai kerja sama antara Sky Cafe dan masyarakat Desa Kaligedang dalam mengangkat produk lokal desa yaitu Teh Dakota dan Sayurprise Mie. 

Kerja sama yang baik antara Sky Cafe dan masyarakat desa diharapkan mampu mengenalkan produk lokal Desa Kaligedang. Sky Cafe juga merupakan salah satu cafe ternama yang sering dikunjungi oleh wisatawan yang berada di Kecamatan Ijen. Pada pertemuan tersebut ternyata Mas Nurul sangat antusias dalam membantu produk lokal Desa Kaligedang berkembang lebih pesat.

Sumber: Foto Pribadi

"Desa Kaligedang merupakan salah satu desa yang memiliki banyak potensi, saya turut senang melihat masyarakat Desa Kaligedang dapat membuat suatu produk seperti ini. Hal ini juga tidak terlepas dari peran mahasiswa KKN 25 UMD yang berkolaborasi dengan masyarakat dalam mengangkat potensi desa. Apalagi daun kopi ini jarang sekali dimanfaatkan menjadi teh dan mie dengan kombinasi sayur juga menarik menurut saya. Rasanya juga sudah memiliki ciri khas tersendiri. Bagus ini" ujar Mas Nurul saat ditemui di Sky Cafe.

Beliau memberikan kritik dan saran untuk produk lokal Desa Kaligedang agar lebih dapat menarik minat konsumen. Kritik dan saran yang diterima antara lain mengenai kekurangan dan strategi yang bisa dikembangkan pada produk lokal Desa Kaligedang yaitu dengan memberikan QR Code yang berisi linktree untuk pemesanan produk secara online. Hal ini juga dapat meningkatkan value dan rasa percaya dari para pembeli pada produk lokal asli Desa Kaligedang yang terhitung baru. 

Bahkan, Mas Nurul juga tertarik untuk menjadikan dua produk tersebut menjadi menu utama di Sky Caf. "Kedua produk ini sangat berpeluang sekali jika dipasarkan di cafe saya. Bahkan sangat mungkin apabila kedua produk ini menjadi produk andalan Sky Cafe" ungkap Mas Nurul. 

Nantinya kerja sama tersebut dapat menjadi prospek yang baik dan berkelanjutan bagi Sky Caf dan masyarakat Desa Kaligedang. Dari hasil kerja sama tersebut, pihak Sky Cafe memesan produk Teh Dakota dan Sayurprise Mie sebanyak masing-masing 10 pcs. Pesanan tersebut diproduksi oleh sasaran yaitu masyarakat Desa Kaligedang secara mandiri dan didampingi oleh KKN 25 UMD. 

Hasil produksi tersebut menjadi awal yang baik bagi masyarakat Desa Kaligedang dalam memulai usaha yang diangkat melalui potensi sumber daya yang ada di desa dan dapat menjadi cambukan semangat untuk terus mengembangkan usahanya. Hasil yang didapat dari penjualan tersebut juga dikelola langsung oleh masyarakat Desa Kaligedang

Jumat, (11/08/2023). Sasaran yaitu masyarakat Desa Kaligedang melakukan pengelolaan produk dari budidaya maggot yang sudah berlangsung dari awal kegiatan KKN. Dimulai dari proses pemanenan maggot yang sudah layak. Setelah itu dilakukan penyangraian maggot yang bertujuan agar produk dapat bertahan lebih lama. Lalu proses selanjutnya adalah pengemasan produk ke dalam pouch dengan berat 100 gram. 

Pada sore harinya, masyarakat Desa Kaligedang didampingi mahasiswa KKN 25 UMD melakukan pemasaran dan menjalin kerja sama dengan toko pakan unggas milik Bu Rom di daerah Blawan. Dari hasil pemasaran dan kerja sama tersebut, produk maggot kering yang dapat terjual sebanyak 4 pcs dengan harga Rp. 10.000 per 100 gram. Penjualan tersebut menjadi awal yang baik bagi masyarakat desa Kaligedang dalam pemasaran maggot kering. 

"Saya baru kali ini menjual maggot kering seperti ini, dan saya baru tahu juga ada alternatif pakan unggas lain selain yang saya jual di toko ini. Konsumen pasti akan tertarik jika melihat manfaat dari maggot kering tidak kalah bagus nya dibandingkan dengan pakan lain. Kedepannya saya berniat menambah jumlah pesanan maggot kering di toko saya" ungkap Bu Rom saat ditemui di toko pakan unggasnya di daerah Blawan. Dari hasil kerja sama tersebut, dapat dilihat bahwa Bu Rom sangat antusias dalam menjual maggot kering di toko pakan unggas nya dan berniat menambah pesanan maggot kering jika mendapat respon positif oleh masyarakat.

Semua kegiatan yang telah dilakukan mulai dari Budidaya Maggot, Produksi Teh Dakota dan Sayurprise Mie dilakukan secara mandiri oleh masyarakat Desa Kaligedang yang didampingi oleh mahasiswa KKN 25. Kolaborasi tersebut lebih menonjolkan peran masyarakat Desa Kaligedang selaku sasaran secara mandiri sehingga diharapkan setelah KKN usai, masyarakat Desa Kaligedang tetap bisa melanjutkan program tersebut secara mandiri. Tanpa antusiasme dan partisipasi masyarakat Desa Kaligedang, seluruh kegiatan tidak akan berarti apa-apa dan tidak dapat berkelanjutan.