Pada tahap ini memiliki beberapa rangkaian proses yang perlu dilakukan step by step:
a. Mula-mula tutup seluruh bagian yang sudah diwarna dengan lilin malam. Hal ini bertujuan agar saat melakukan pewarnaan pada background, warna tersebut tidak masuk atau membocori warna lainnya.
b. Selanjutnya, buka pori-pori kain dengan cara merendam kain menggunakan cairan TRO dan air
c. Agar tidak belang rendam dengan larutan Naptol (AsBO + NaoH) yang telah dicampur air panas, diaduk, di tambahkan air dingin. Usahakan saat memasukkan kainnya perlahan-lahan ya! Agar kain tidak tertekuk dan larutan bisa masuk dengan sempurna kedalam pori-pori kain.
d. Kemudian, tiriskan agar larutan Naptol (AsBO + NaoH) tidak mengontaminasi larutan garam diazo.
e. Pewarnaan backround menggunakan larutan garam diazo. Tekan perlahan-lahan agar warna yang dihasilkan meresap dengan sempurna
f. Setelah itu, bilas dengan menggunakan air biasa. Jika dirasa kurang pekat lakukan ulang tahap remekan.
5. Pelorotan
Mula-mula didihkan air, jika sudah mendidih tambahkan waterglass. Celupkan kain batik agar lilin malam pada kain mengelupas dan berubah warna jadi warna putih. Kemudian celupkan ke air biasa, gosok dengan halus agar sisa lilin malam mengelupas dan jemur di angin-angin hingga kering.
Kain batik yang siap digunakan itu dapat diolah menjadi sarung bantal untuk meningkatkan estetika visual pada ruang interior seperti ruang keluarga, ruang tamu, ruang santai dan lain sebagainya.
Hasil Akhir
Berikut merupakan dokumentasi hasil akhir dari pembuatan sarung bantal batik tulis
PERSPEKTIF
APLIKASI INTERIOR DAN HASIL DARI BATIK DARI MAHASISWA INTERIOR
Yuk, lestarikan budaya Indonesia dengan belajar dan menggunakan kain batik (produk lokal)!