Dewasa ini tinggal di apartemen sudah bukan barang aneh lagi. Mengingat harga rumah  yang tinggi  bila berada di lokasi yang strategis. Tidak seperti dulu dimana apartemen masih dianggap barang mahal dan juga orang belum terbiasa untuk tinggal di apartemen. Namun jaman sudah berubaha sekarang, banyak orang lebih memilih tinggal di apartemen dari pada di rumah. Terutama bagi keluarga - keluarga muda yang baru merintis karier.
Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila kita mempertimbangkan untuk tinggal atau membeli apartemen.
1. Lokasi
Perlu diperhatikan apakah lokasi apartemen yang kita pilih berada di lokasi yang strategis misalnya dekat tempat kita melakukan aktivitas (bekerja , usaha dan sebagainya) , sekolah anak - anak bagi yang sudah berkeluarga, pusat perbelanjaan  dan sebagainya. Apakah dengan tinggal di apartemen itu akan menghemat pengeluaran transportasi dan waktu kita ke tempat aktivitas kita ? Hal diatas kalau melihat dari faktor eksternal. Faktor internalnya yaitu lokasi unitnya di dalam gedung apartemen :
# Lokasi Lantai
Lokasi unit di lantai yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah biasanya lebih dicari orang. Idealnya antara lantai 5 sampai dengan lantai 10. Lokasi lantai yang tidak terlalu tinggi sering dipertimbangkan orang bila terjadi sesuatu yang emergency seperti kebakaran, listrik mati (sehingga lift sebagai sarana transportasi tidak berfungsi).
# View
View atau pemandangan dari balkon / jendela unit apartemen juga perlu dipertimbangkan. Biasanya view yang menghadap barat berarti unit tersebut akan terkena sinar matahari pada saat siang menjelang sore. Apakah view cukup luas, tentu saja kita menginginkan tinggal di ketinggian akan bisa melihat view kota yang baik. Namun seringkali terhalang oleh gedung / bangunan tinggi disebelahnya.
Namun lain halnya bila kita membeli apartemen sebagai investasi, misalnya akan dijual kembali atau untuk disewakan. Khusus apabila  kita menginginkan unit apartemen itu akan disewakan, kita harus memperhatikan situasi gedung apartemen tersebut karena ada beberapa gedung apartemen yang oleh pengelola / perhimpunan penghuninya tidak mengijinkan unit-unit apartemen di gedung tersebut untuk disewakan.
2. Ukuran
Ukuran apartemen biasanya ditentukan oleh beberapa jumlah kamar tidur. Ukuran apartemen bervariasi mulai dari type studio (dimana kamar tidur , kamar tamu, ruang makan, dapur menjadi satu ruangan) , type 1 kamar , type 2 kamar, type 3 kamar dan sebagainya. Hal ini menjadi pertimbangan kita dalam memilih apartemen apakah jumlah kamar tidur yang tersedia akan mencukupi dengan jumlah orang yang tinggal di unit tersebut (tentu saja semakin banyak kamar tidur, harga akan semakin mahal). Kamar mandi sudah barang tentu harus ada minimal 1 . Â Dapur pada umumnya akan menjadi 1 dengan ruang makan dan ruang tamu, namun ada beberapa unit apartemen dimana dapur merupakan 1 ruangan tersendiri. Apakah unit apartemen tersebut ada kamar pembantu ? Tentu menjadi pertimbangan apabila kita mempunyai tenaga pembantu rumah tangga.
Ukuran m2 luas apartemen perlu juga kita pertimbangkan, karena hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya service charge yang harus kita bayar per bulan dimana dihitung ber dasarkan per meter persegi. Service charge dibebankan oleh pengelola gedung apartemen kepada penghuni apartemen ( penghuni / penyewa ) yang akan digunakan untuk biaya kebersihan, keamanan, pemakaian lift dan sebagainya.
3. Kontraktor Pengembang / Developer
Perlu kita perhatikan juga siapa kontraktor / developer pembangunan gedung apartemen tersebut. Apakah kontrakor/pengembang tersebut mempunya track record yang bagus ? Hal ini  berhubungan dengan kualitas bangunan tersebut, lift dan juga berbagai fasilitas yang ada. Pengembang yang bagus akan memperhatikan kualitas yang baik untuk bangunan dan juga segala fasilitas yang ada di dalamnya (termasuk lift yang merupakan sarana vital bagi transportasi dalam gedung). Kualitas / fasilitas yang jelek tentu mempengaruhi kenyamanan untuk tinggal di apartemen tersebut misal lift yang sering rusak/macet, tembok yang mudah retak, aliran air yang tidak lancar / bocor dan sebagainya. Bagi yang membeli apartemen yang belum dibangun tentu saja track record pengembang yang bagus akan lebih baik daripada pengembang yang mengulur-ulur waktu dalam membangun atau menyelesaikan apartemen tersebut, padahal kita sudah bayar atau mencicil lunas dan sebagainya.
4. Biaya Service Charge
Biaya service charge dikenakan oleh pengelola apartemen kepada setiap penghuni apartemen yang bertujuan untuk biaya kebersihan, keamanan , lift dan sebagainya. Â Hal ini perlu dipertimbangkan kemampuan keuangan kita apakah mencukupi untuk membayar biaya service charge yang dikenakan oleh pengelola.
5. Masa Berlaku HGB
Perlu dipertimbangkan apakah unit apartemen yang kita beli masa berlaku hak guna bangunannya sudah hampir berakhir atau masih lama. Sudah tentu ini mempengaruhi biaya yang kita keluarkan mengingat apabila masa berlaku HGBnya akan segera berakhir tentu saja kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperpanjang masa berlakunya. Pengurusan perpanjangan HGB dapat dikoordinir melalui pengelola gedung ataupun dapat kita mengurusnya ke notaris.
6. Lahan Parkir
Tentu saja harus dipertimbangkan apabila kita mempunyai kendaraan. Apakah lahan parkir yang tersedia mencukupi untuk penghuni apartemennya. Karena ada beberapa apartemen yang hanya memiliki lahan parkir yang terbatas sehingga menyulitkan penghuni apartemen setiap kali akan memarkirkan kendaraanya (harus berebutan). Biasanya setiap unit apartemen sudah termasuk fasilitas parkir gratis 1 kendaraan bagi pemiliknya namun ada juga yang harus bayar.
7. Fasilitas Pendukung
Apakah apartemen tersebut dilengkapi fasilitas - fasilitas pendukung yang kita inginkan (= kita butuhkan ) misalkan kolam renang ,keamanan 24 jam ? . Â children playground, gymnasium, mini mart dan sebagainya. Tentu saja semakin lengkap fasilitas dalam apartemen, semakin mahal harga apartemen tersebut.
Sudah tentu bagi kita yang akan membeli / menyewa apartemen untuk kita tinggali disamping faktor-faktor diatas kita juga harus merasakan sendiri sebelum memutuskan untuk tinggal di apartemen tersebut, ketika kita mulai masuk ke gedung apartemen sampai ke unit yang kita tuju (dan di dalam unit tersebut) apakah kita merasa nyaman ? Dan tentu juga keluarga yang akan bersama kita tinggal merasakan hal yang sama juga ? Â Home sweet home demikian ungkapan sering kita dengar, demikian juga apartemen yang akan kita tinggal adalah merupakan "rumah" bagi kita dimana kita merasakan berada di "rumah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H