USAI berbuka puasa, digelarlah pengadilan terhadap Dita. Tapi ternyata Dita telah siap
dengan pembelaan.
"Sisi itu anak yatim yang miskin. Â Ayahnya sudah lama meninggal karena kecelakaan
Dia bersama ibu, dan adik lelakinya, Â mengontrak petakkan reot di belakang komplek kita ini.
Ibunya cuma jadi tukang cuci. Sementara Sisi sudah seminggu bolos sekolah karena  malu selalu
ditagih uang tunggakkan paket buku pelajaran. Karena itulah, untuk melunasi tunggakkannya,
Sisi terpaksa jualan kue dan kolak bikinan Bi Inah di perempatan,"  Dita menarik nafas sejenak.
"Lantas, salahkah bila aku membatu teman yang lagi kesusahan?"Dita mengakhiri pembelaannya.
Papa dan Mamanya geleng  kepala. Mereka tak jadi marah. Malahan kagum.Inilah untungnya bila anak
berteman dengan orang susah. Ia jadi punya rasa empati yang begitu tinggi, papanya membatin.
Dan,