Mohon tunggu...
Derul Abiyyu Dzaqi
Derul Abiyyu Dzaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Derul Abiyyu Dzaqi, Mahasiswa semester 5 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kriuk dan Renyah! Camilan Ini Ada di Tangerang Selatan

23 Desember 2022   14:27 Diperbarui: 23 Desember 2022   19:23 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial belakangan ini ramai dengan banyaknya influencer yang mengulas tentang camilan pedas dan renyah. Apa sih camilan itu? Menurut KBBI, camilan memiliki arti makanan kecil. Seperti yang sudah diketahui, camilan sangat populer di berbagai kalangan terutama di kalangan anak muda. Camilan sendiri merupakan makanan yang banyak diminati. Bahkan di Indonesia sudah banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menggeluti bisnis camilan. Salah satunya di Tangerang Selatan, yaitu Hotngemil.

Hotngemil sendiri merupakan salah satu UMKM yang telah berdiri sejak awal tahun 2022. Dalam kurun waktu yang sebentar, UMKM ini sudah memiliki 3 jenis camilan, yaitu basreng (bakso goreng), cimol kering, dan usus crispy dengan varian rasa yang beraneka ragam. Ketiga camilan ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hotngemil berlokasi di daerah Rawa lele, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.

Shafira Rahmania atau yang kerap dipanggil Rara merupakan pemilik dari Hotngemil. Berawal dari sekedar mencoba menjalani usaha untuk mencari penghasilan tambahan, tanpa disangka usaha yang awalnya dibangun karena iseng ini dapat menghasilkan omset yang sangat menjanjikan.

"Sebenarnya awal munculnya ide untuk usaha itu karena ingin ada penghasilan tambahan, jadi iseng lah mulai usaha buat-buat camilan. Eh ternyata hasil yang didapat Alhamdulilah sangat menjanjikan, jika dilakukan dengan konsisten dan kerja keras," ungkapnya saat diwawancarai secara langsung di tempat produksinya pada Selasa (20/12).

Rara menjelaskan bahwa dalam menjalankan usaha camilan ini ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, seperti bahan baku yang tiba-tiba naik, ketelitian dalam pembuatan, hingga banyaknya saingan. Ia juga mengungkapkan bahwa produk yang dijualnya mempunyai keunggulan dibandingkan dengan merek-merek lain yang ada di pasaran.

"Ada beberapa tantangannya, seperti harga bahan baku dan bumbu yang suka naik tiba-tiba, lalu saat produksi itu harus teliti soal ngeracik bumbu maupun soal bahan baku. Karena kalo tidak teliti itu bisa membuat rasa dari camilannya itu jadi kurang enak, bisa itu keasinan atau mungkin nanti hasilnya malah jadi keras bukan kriuk. Selain itu juga karena camilan ini cukup populer, jadi pasti semakin banyak pebisnis camilan, jadi banyak saingan juga," ungkap Rara.

Rara juga mengungkapkan bahwa produk yang dijualnya mempunyai keunggulan dibandingkan dengan merek-merek lain yang ada di pasaran. Keunggulannya yaitu minyak dan bumbu yang digunakan adalah dengan kualitas premium.

"Produk camilan Hotngemil ini sangat berbeda dengan yang lain. Dibuat sangat garing, menggunakan minyak bermerek sekali pakai dan bumbu premium yang pastinya bikin lidah nagih," jelas Rara.

Hotngemil menjual produknya dalam berbagai ukuran, dan dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp10.000 sampai Rp80.000 sesuai dengan jenis camilan dan juga ukurannya. Hotngemil pun dapat menerima request dari konsumen jika konsumen ingin membeli di luar dari ukuran kemasan yang sudah disediakan.

"Untuk harganya si macam-macam tergantung jenis camilan dan ukurannya. Kita sedia mulai dari Rp10.000 sampai Rp80.000. Tapi kalo ada konsumen yang mau request ukurannya, itu bisa aja sih tinggal dihitung saja nanti," lanjut Rara.

Hotngemil juga mempunyai beberapa reseller untuk membantu penjualan dari berbagai produknya. Seperti Salsa, reseller Hotngemil yang sudah 10 bulan menjual camilan dari Hotngemil. Menurutnya menjadi reseller cukup menyenangkan. Karena selain mudah dan praktis, omset yang didapat juga cukup menjanjikan. Terlebih lagi, setidaknya 20 pack camilan dapat terjual dalam seminggu dari berbagai ukuran.

"Ya karena menjadi reseller cemilan ini praktis, tidak perlu capek-capek membuat, tinggal jual saja sudah dapat keuntungan. Soal rasanya pun dijamin enak. Bukan cuma itu, selain mudah dibawa ke mana-mana, camilan ini juga bisa dibeli dan dimakan semua kalangan. Untuk omsetnya juga cukup menjanjikan, seminggu itu setidaknya bisa terjual 20 pack dari macam-macam ukuran. Ya alhamdullilah sih ya bisa buat muter modal dan untungnya bisa disimpan. Kalau untungnya itu kisaran 30% dari modal," ujar Salsa.

Salah satu konsumen Hotngemil, Qhoirunnisa, mengatakan bahwa dia sangat menyukai cemilan yang diproduksi oleh Hotngemil. Rasanya yang enak membuatnya menjadi pelanggan tetap yang kerap kembali untuk membeli lagi. Menurutnya selain rasanya yang enak, harganya juga terbilang cukup murah.

"Saya sering beli camilan Hotngemil karena menurut saya rasanya pas banget di lidah, karena saya suka dengan rasa gurih, pedas dari basreng. Selain enak juga harganya sangat worth it di kantong," ucap Qhoirunnisa.

Rara berharap kedepannya Hotngemil semakin berkembang dan dapat menjadi pabrik yang besar, serta mempunyai lebih banyak reseller yang bergabung dengan Hotngemil. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain yang juga merupakan salah satu impian Rara ketika memulai usaha.

"Harapan saya untuk kedepannya sih, semoga usaha camilan ini tetep berjalan lancar, lebih banyak lagi reseller yang bergabung, dan semoga dapat menjadi pabrik besar agar dapat membuka lapangan pekerjaan juga untuk banyak orang. Aamiin," ungkap Rara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun