"Ya karena menjadi reseller cemilan ini praktis, tidak perlu capek-capek membuat, tinggal jual saja sudah dapat keuntungan. Soal rasanya pun dijamin enak. Bukan cuma itu, selain mudah dibawa ke mana-mana, camilan ini juga bisa dibeli dan dimakan semua kalangan. Untuk omsetnya juga cukup menjanjikan, seminggu itu setidaknya bisa terjual 20 pack dari macam-macam ukuran. Ya alhamdullilah sih ya bisa buat muter modal dan untungnya bisa disimpan. Kalau untungnya itu kisaran 30% dari modal," ujar Salsa.
Salah satu konsumen Hotngemil, Qhoirunnisa, mengatakan bahwa dia sangat menyukai cemilan yang diproduksi oleh Hotngemil. Rasanya yang enak membuatnya menjadi pelanggan tetap yang kerap kembali untuk membeli lagi. Menurutnya selain rasanya yang enak, harganya juga terbilang cukup murah.
"Saya sering beli camilan Hotngemil karena menurut saya rasanya pas banget di lidah, karena saya suka dengan rasa gurih, pedas dari basreng. Selain enak juga harganya sangat worth it di kantong," ucap Qhoirunnisa.
Rara berharap kedepannya Hotngemil semakin berkembang dan dapat menjadi pabrik yang besar, serta mempunyai lebih banyak reseller yang bergabung dengan Hotngemil. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain yang juga merupakan salah satu impian Rara ketika memulai usaha.
"Harapan saya untuk kedepannya sih, semoga usaha camilan ini tetep berjalan lancar, lebih banyak lagi reseller yang bergabung, dan semoga dapat menjadi pabrik besar agar dapat membuka lapangan pekerjaan juga untuk banyak orang. Aamiin," ungkap Rara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H