Mohon tunggu...
Agung Dermawan
Agung Dermawan Mohon Tunggu... Akuntan - Seorang Akuntan yang ingin menjadi penulis

Seorang amatir yang ingin mencoba mengubah dunia dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kembali

7 Januari 2020   11:27 Diperbarui: 7 Januari 2020   11:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ketika selesai mendaftar di Pos Satu Ranupani, kami ditemani oleh seorang Pemandu, Pak Budi namanya.


"Tak baik pergi dengan jumlah ganjil," tukas beliau pada kami


"Saya temani ya," tawar beliau kemudian.


Jelas tidak kami tolak, ditemani oleh seseorang yang berpengalaman, di perjalanan mendaki gunung tertinggi di pulau jawa ini, tentu adalah suatu bonus bagi kami berlima.

"Saya mau jujur ama kalian," celetuk Pak Budi, tiba-tiba. Memecah sunyi dalam perjalanan.


"Saya dikarunia mata batin, saya bisa melihat yang orang awam tak bisa lihat," lanjutnya lagi tanpa menunggu respons kami.

Kami hanya bergidik, saling tatap satu sama lain, hanya Rinjani yang tak bereaksi apapun, menatap lurus kedepan. Berjalan santai membawa carrier pink kesukaannya.

"Saya juga tahu bahwa kalian tahu, dan kalian masih kesini demi perempuan itu," jelasnya lagi, matanya menatap Rinjani. Misterius.

"Solidaritas ya namanya. Tenang, saya ikut untuk membantu. Kita semua akan pulang berenam."

Fuuush , hembusan angin semakin kencang, menemani kami melewati jurang.

"Jika ada yang lelah, katakan. Kita istirahat semua." Imbuhku tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun