terbaring meredam
dua puluh lewat tiga puluh delapan malam
sekian kali menyapa
sekian kali pula duri dan taring menyiksa
bisa dan luka
dua puluh lewat tiga puluh sembilan malam
kelopak berjatuhan
dinding yang bisu kini runtuh
luluh rata tak tersisa
setengah sembilan malam
waktu berhenti pun juga nadi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!