Mohon tunggu...
Alvin Andrianto Hakim
Alvin Andrianto Hakim Mohon Tunggu... Freelance -

Bukan siapapun tapi bisa menjadi apapun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alasan dan Ulasan Penyebab Kecurangan Ujian Nasional

15 April 2015   16:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Yang Terhormat para Pembaca , Khususnya Menteri Pendidikan , disini saya akan menulis tentang catatan dan coretan soal UN , kenapa ada kecurangan , apa alasannya? berikut ulasannya dari saya , sebelumnya minta maaf jika ada tulisan yang kurang mengena di hati anda.

(Sebenarnya Tulisan ini sudah mau ditulis dari dulu (2010 kira-kira zaman saya SMP) , cuman baru kesampean dan ingetnya lagi baru sekarang)

"Kecurangan Dilakukan Untuk Mendapatkan Nilai Tertinggi Pastinya".

SMP (Sekolah Menengah Pertama)  Version


  • Lakukan kecurangan demi masuk sma/k favorit (zamanku zona kebayor-Lakukan kecurangan demi masuk sma/k favorit (zamanku zona kebayoran) sma 70,6,47,74,24 / smk 18,6 (pelajar menengah pinter)
  • lakukan kecurangan demi lulus. (pelajar medioker).

SMA (Sekolah Menengah Atas) Version


  • lakukan kecurangan demi masuk PTN > jurusan favorit (Utamanya , Negeri)
  • atau sebagai syarat masuk/mendaftar jadi pegawai negeri,tni,polri atau profesi khusus.

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) (STM/SMT,SPS,SMEA,SMIP,SPM , DLL.....)


  • Lakukan kecurangan demi lulus , tidak berpikir nilai tinggi , yang penting lulus kemudian bisa masuk kerja.(80% )

SD (Sekolah Dasar) Version


  • sama seperti smp dan sma

kesimpulan :


  • Mayoritas Kecurangan , umumnya terjadi pada jenjang yang harus membutuhkan kelanjutan (ke jenjang berikutnya).
    SD,SMP dan SMA Umumnya , disini mereka melakukan kecurangan di UN DEMI MELANJUTKAN KE JENJANG TERTINGGI BERIKUTnya. secara untuk SMK  tidak perlu mengejar nilai tinggi , yang penting bisa langsung kerja.


Nilai UN adalah "GOLDEN TICKET" menuju cita-cita (secara pasif).

Merujuk pada state Pemerintah/Kementrian Pendidikan : "........UN adalah referensi untuk masuk ke PTN (Jenjang Pendidikan Selanjutnya)"

maka dari itu , mayoritas kecurangan Terjadi di Jenjang yang pasti membutuhkan untuk (harus) lanjut ke jenjang pendidikan lanjutan.
Secara , jujur atau tidak ? Yang penting nilainya tinggi , dan yang nilainya tinggi lah yang bisa lanjut (masuk smp,sma dan PTN Fav).

Jujur pun kalau nilainya lumayan (7-8) nggak ada artinya dengan yang tinggi(8-10) meskipun mereka nilai dari kecurangan.Hukum Kapitalis Berbicara di tahap seleksi/Pendaftaran.

Di SMK , nilai tinggi un , nggak begitu penting , yang penting itu lulus kemudian kerja(Mayoritas)*
*(kecuali di pekerjaan tertentu atau yang mau melanjutkan ke jenjang lanjutan).

Soal pemerintah berharap kejujuran?!

Hah , omong kosong.

Pemerintah juga gak peduli dengan nilai itu.

Jujur kalau nilainya 5-8 (murni) ? Pergilah (gagal masuk sekolah fav) gak bakal di bantu (kalah saing) (untuk masuk ke sekolah target). Kenyataannya pemerintah nggak bakal bantuin biar masuk.
sehingga yang kalah/gagal memilih masuk swasta (itu pun nggak tau lanjut atau tidak).

Kenapa yang Negeri atau Favorit yang dipilih oleh siswa (SD,SMP,SMA Mayoritas)
(sebagai alasannya harus kerja keras , baik curang atau tidak demi NEM Tinggi):


  • Sekolah Negeri lebih dipandang lebih baik jika dibandingkan dengan yang swasta*
    (Kecuali Swasta Unggulan/Elite) , baik untuk dunia kerja atau dan hal dipandangan masyarakat.
  • Demi Kemurahan Biaya (SMP , SMA , SMK , Kecuali yang Berlabel Elite . Yang elite Kemungkinan Masih bayar).
  • Sedikit Kemungkinan Untuk DiUsir / Dilarang mengikuti Ujian jika belum membayar Uang Tunggakkan.
  • Efek Kemungkinan RAWAN PUTUS SEKOLAH karena masalah BIAYA , sangat Minimal*.
    *(Kecuali jika kasus putus nya karna Kasus).
    *Swasta juga ada bantuan sih , tapi sepertinya tidak di semua sekolah ada bantuan , khususnya dari pemerintah , dan tidak disetiap daerah juga ada bantuan sekolahnya.


Nilai 8-10(oplosan) , silahkan masuk/ welcome

gak bakal ditanyain , diTest(relatif itu) , gak bakal di selidikin (kurang kerjaan n buang2 waktu bagi mereka).

Berbohonglah , gak usah jujur (gak ada artinya) demi melanjutkan jenjang/muluskan cita2(batu loncatan).
BERHARAP ADA PERUBAHAN DEMI PERSAINGAN YANG FAIR (JUJUR DAN ADIL) , JUGA SEBAGAI PENGARAHAN UNTUK TIDAK TERJADI LAGI KASUS KECURANGAN SEPERTI INI.

Tapi Ingat , itu semua (untuk Jujur atau Berbohong) adalah pilihan.

‪#‎CoretCoretan‬

‪#‎FaktadanRealita‬
#Kemendiknas
#Kemendikbud

Semoga anda mengerti alasannya , khususnya Pemerintah (Menteri Pendidikan). Penulis Mohon maaaf jika ada kesalahan dalam penulisan juga dengan kata-kata yang kurang sopan dihati anda.
Sekian dari saya , berharap anda mengerti sama seperti perasaan saya.

Salam
Alvin Andrianto Hakim
Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun