Belani tersenyum pahit. Diam-diam hape DC beraksi, menghidupkan fungsi merekam sekaligus memotret 3 kali.
" Mulutmu manis. Pantas mendapat banyak penggemar." Walau memuji, tatapan Belani tetap ke arus kanal, seakan sedang menunggu sesuatu.
" Kapan Elia lahir?" tanya DC.
" Persis setahun setelah kami menikah."
" Hasil buah cinta kalian. Pasti kalian sangat menyayanginya."
" Benar. Segalanya indah di saat itu. Â Adnan membelikan segala yang kubutuhkan, terutama saat aku hamil. Kami tinggal di HI 2, cluster Astro, cluster termahal di Harapan Indah 2." Mata Belani menerawang seakan kembali ke masa itu.
DC tahu Astro merupakan cluster exclusif di HI2, harga rumahnya dimulai dari 3 M.
" Bukan milik kami. Disewa oleh Adnan dari temannya. " Belani menambahkan.
" Sewanya tentu mahal."
" Berhubung teman, kami mendapat harga diskon."
" Kalian tinggal di sana berdua saja atau bersama,----" DC sengaja menggantung kalimatnya. Kata selanjutnya seharusnya mertua atau orangtuamu.