Mohon tunggu...
derina putri
derina putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - blog

selalu bisa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pancasila sebagai Fondasi Kehidupan Pancasila

13 September 2021   12:22 Diperbarui: 13 September 2021   12:22 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila dipergunakan dalam pembentukan hukum yang menjadi tonggak utama dalam membentuk peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan jiwa bangsa indonesia yang memanusiakan manusia yang adil dan beradab serta berkeadilan sosial bagi seluruh bangsa indonesia.

Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek kehidupan berbangsa kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila pancasila. Para pejuang negeri ini telah merumuskan dan menitipkan suatu fondasi dalam bentuk ide, gagasan, atau prinsip yang dijadikan sebagai dasar kehidupan bersama bangsa ini. Fondasi yang diambil dari bahasa sanskerta yaitu, pancasila yang mana panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip menjadi landasan dan pedoman bangsa ini dalam menyikapi cara berkehidupan yang baik. Pancasila mengandung arti lima buah prinsip atau asas, asas-asas atau prinsip-prinsip tersebut antara lan:

1). Ketuhanan Yang Maha Esa

2). Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3). Persatuan Indonesia

4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5). Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Dari penerapan ke lima sila tidak berdiri sendiri sendiri. Dalam upaya membina kerukunan dan menerapkan sikap bergotong royong banyak kegiatan di masyarakat yang mencerminkan sikap cinta pancasila, dan pancasila adalah “Way or life”. Pancasila merupakan anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan menuju bangsa yang sejahtera, adil, dan beradab.

Apakah Pancasila masih relevan sebagai ideologi negara dan bangsa indonesia?

Pancasila masih sangat relevan untuk menjadi ideologi negara dan pedoman bangsa, karena nilai-nilai yang terkandung di Pancasila juga masih sangat mencerminkan sifat negara kita. Karena Pancasila bersifat fleksibel dan juga mudah diterima oleh masyarakat kita. Contohnya pada sila ke-1, yaitu ketuhanan yang maha Esa.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Try Sutrisno menegaskan bahwa Pancasila masih sangat relevan menjadi solusi persoalaan kekinian bangsa. Menurut Try juga Pancasila disusun berdasarkan intisari nilai nilai yang ada di Nusantara.

Indonesia sendiri membebaskan rakyatnya untuk memilih agama mereka masing masing dan menjjalankan ibadah sesuai dengan ajaran masing-masing. Dan juga pada sila-sila lainnya mengartikan bahwa setiap masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama, lalu juga masyarakat Indonesia harus rukun meskipun negara kita mempunyai keberagaman suku bangsa yang banyak. Yang dimana dari arti arti diatas sangat menjawab ke relevanan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

Namun di sila ke 5 masih belum relevan, karena isi dari sila ke 5 itu sendiri adalah “keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia “ yang mana seharusnya bangsa kita mencerminkan sifat adil kepada seluruh rakyatnya. Akan tetapi, kita pun tau bahwa keadilan di negeri kita masih sangat rendah dan bahkan tidak adil bagi masyarakat kecil.

Pentingnya Pancasila sebagai dasar kehidupan bersama bangsa Inonesia dapat tercermin dari maksud dan tujuan kelima prinsip dalam Pancasila. Pemahaman yang baik dari setiap prinsip pancasila dapat membantu teralinnya hubungan yang harmonis antar setiap insan bangsa ini. Perbedaan tak lagi menjadi alasan bangsa ini terpecah melainkan perbedaan haruslah dijadikan sebagai kekuatan yang besar yang membawa bangsa ini ke level yang lebih tinggi.

“Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada dialiran darah dan detak jantung kita. Pererat keutuhan bangsa dan negara. Saya jokowi. Saya Indonesia. Saya Pancasila, kalau kamu?” – Joko Widodo.

Daftar Pustaka:

Binus 1, 2

Kompasiana

Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun