Society 5.0 dapat mendorong transformasi ekonomi Indonesia, terutama melalui penguatan sektor ekonomi digital. Dengan potensi pasar e-commerce yang terus berkembang, serta inovasi fintech, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memberdayakan masyarakat di pedesaan melalui akses teknologi.
Optimalisasi Teknologi di Sektor Pendidikan
Teknologi dapat mendemokratisasi akses terhadap pendidikan berkualitas. Platform e-learning berbasis AI, misalnya, dapat membantu siswa di daerah terpencil mendapatkan pengajaran dari guru terbaik. Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan industri.
Peningkatan Sistem Layanan Kesehatan
Dalam Society 5.0, teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan. Telemedicine, pengembangan aplikasi kesehatan, hingga penggunaan big data untuk menganalisis pola penyakit dapat membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih cepat, murah, dan tepat sasaran.
DIMENSI ETIS DAN FILOSOFIS DALAM SOCIETY 5.0
Integrasi nilai-nilai Islam tidak hanya berfungsi sebagai pedoman teknis, tetapi juga memiliki dimensi etis dan filosofis yang lebih mendalam. Nilai-nilai ini berakar pada prinsip tauhid (keesaan Tuhan), yang mengajarkan manusia untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakan, termasuk dalam penggunaan teknologi. Berikut adalah beberapa dimensi penting:
Tanggung Jawab Sosial dan Ekologis
Dalam Islam, manusia berperan sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam. Penggunaan teknologi dalam Society 5.0 harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Inovasi yang mendukung keberlanjutan, seperti energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, sejalan dengan ajaran Islam tentang pelestarian alam.
Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat
Society 5.0 menawarkan kenyamanan duniawi melalui teknologi, tetapi Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual. Pemanfaatan teknologi harus diarahkan untuk mendukung kehidupan yang lebih bermakna, bukan hanya berorientasi pada materialisme.