Mohon tunggu...
Anida salsabila rahma
Anida salsabila rahma Mohon Tunggu... Aktor - Mahasisawa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Negara

30 November 2023   18:20 Diperbarui: 30 November 2023   19:07 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Saat ini, kita hidup di era globalisasi. Sebuah era dimana teknologi berkembangdengan sangat pesat. Sebuah era dimana kita bisa melakukan apa saja dengan teknologi.Sebuah era yang dipenuhi dengan kemudahan dalam melakukan apapun.Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat terutamateknologi informasi. Saat ini, hanya dengan mengetik nama situs di komputer, kita bisamenjelajahi dunia. 

Hanya dengan menekan nomor pada pesawat telepon, kita bisa berbicaradengan siapa saja yang kita mau, tidak peduli dimana mereka berada.!ika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan bahwa perkembangan"aman dan teknologi memiliki dampak positif yang jauh lebih besar dari dampak negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang ditimbulkan pun sangat berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah satu contoh konkret dari fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia.teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional sangatmudah dilakukan. 

Dengan demikian, masuknya kebudayaan negara lain ke Indonesia punterjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok adalah kebudayaan barat. Saat ini,hampir semua aspek dalam kebudayaan barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion,makanan, bahasa, etika pergaulan, sampai tata krama.

Masyarakat Indonesia pun menerimamasuknya kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itumenandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan "aman. Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang membahayakan.masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendirimenjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. 

Dengan memudarnya jati diri Indonesiadalam jika masyarakat, maka akan diikuti dengan turunnya jika nasionalisme dalam jiwa masyrakat tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan asli Indonesia adalah jatidiri bangsa Indonesia, dan jati diri itulah konsep awal terbentuknya nasionalisme. Denganmembiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia dijajah oleh bangsa barat dalam arti tertentu, dan tidakmenutup kemungkinan lama dan kelamaan Indoensia hanyasebagai nama tanpa jika.

    Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak semuanya cocok dengan kebudayaan asli Indonesia. Bahkan bisa dibilang kebudayaan barat banyak bertentangan dan berbeda dengan kebudayaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah dalam hal tata kramadan sopan santun. Dibandingkan dengan kebudayaan barat, tata krama bangsa Indonesia secara umum bisa dibilang lebih halus daripada kebudayaan barat. Namun dengan masuknyatata krama barat, tata krama Indonesia yang awalnya halus berubah menjadi kasar. 

Hal ini jelas tidak bisa dikatakan sebagai hal yang baik,era globalisasi memang tidak bisa terlepas dari modernisme yang membaca sistemsosial, ekonomi, politik, dan budaya antar masyarakat sehingga menjadi terhubung dan salingmempengaruhi. 

Dari sini, akan tercipta suatu hegemoni seperti yang dikatakan AntonioGramsci. Sistem budaya yang kuat akan masuk dan melemahkan budaya lokal yang tidak terpelihara. ada konteks Indonesia, penggunaan bahasa Inggris dan berlaku kebarat baratan menjadi hal yang sangat dibanggakan, khususnya bagi masyarakat kota.era globalisasi telah membaca perubahan yang cepat pada berbagai aspek kehidupan.Hal ini juga terjadi dalam aspek pertahanan yang antara lain berpengaruh terhadap pola dan bentuk ancaman dari ancaman militer ke arah non dan militer seperti terorisme, wabah penyakit,difusi kebudayaan negatif yang menimbulkan perubahan perilaku manusia Indonesia. 

Intinya adalah terjadi perubahan pola ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multidimensional, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri.'emajuan bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, serta makinmenonjolnya kepentingan ekonomi dan perdagangan yang telah mendorong terwujudnya globalisasi, memberi peluang terjadinya infiltrasi budaya Barat sebagai ukuran tata nilaidunia. 

Tidak jarang terjadi, demi kepentingan ekonomi, suatu negara terpaksa menerimamasuknya budaya Barat yang belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi negara itu sendiridan berakibat pada pola pikir dan pola tindak yang ditandai dengan pemikiran Negara dan ederasi, hal ini membuat menurunnya rasa sosial dan semangat kebhinekaan yang mengarah pada disintegrasi bangsa dan pelanggaran hukum. Selain itu, masyarakat indonesiaterjangkit pula pola hidup individualisme dan konsumerisme yang bertentangan dengan polahidup sederhana dan semua itu bertentangan dengan nilai dan nilai budaya asli bangsa Indonesia yang digali dari pancasila.

    Setelah ditelaah secara seksama, terbukti bahwa masuknya kebudayaan barat ke indonesia tidak selamanya membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Membangunan budaya Indonesia, mau tidak mau akan bersentuhan dengan modernisasi dan globalisasi.Budaya Indonesia harus mampu berhadapan dan bersaing dengan budaya . Namun keduatantangan budaya tersebut jangan dilihat secara negative, justru masyarakat Indonesia harus bisa mengambil kesempatan terhadap modernisasi dan globalisasi. 

Bagaimanapun banyak  juga nilai atau prinsip budaya aing yang bersifat positif seperti tepat waktu, memegang prinsip, mengutamakan pendidikan dan rasionalitas, toleransi dan sebagainya.untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh, budaya nasional perlu dibina dan dikedepankan agar dapat berfungsi sebagai pemersatu anak bangsa, karenatidak ada bangsa yang berhasil maju kecuali maju sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpecah dan pecah dalam mempertahankan jati diri dan budayanya. Kebudayaan nasional perludibina sebagai langkah persatuan dan kesatuan bangsa melalui perangkat nilai budaya yangdimiliki. Nilai dan nilai budaya tersebut harus disosialisasikan dan diinternalisasikan kepada warga negara Indonesia untuk dijadikan pedoman bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

     Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak semuanya cocok dengankebudayaan asli Indonesia. Bahkan bisa dibilang kebudayaan barat banyak bertentangan dan berbeda dengan kebudayaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah dalam hal tata kramadan sopan santun. Dibandingkan dengan kebudayaan barat, tata krama bangsa Indonesia secara umum bisa dibilang lebih halus daripada kebudayaan barat. Namun dengan masuknyatata krama barat, tata krama Indonesia yang awalnya halus berubah menjadi kasar. 

Hal ini jelas tidak bisa dikatakan sebagai hal yang baik,(ra globalisasi memang tidak bisa terlepas dari modernisme yang membaca sistem sosial, ekonomi, politik, dan budaya antar masyarakat sehingga menjadi terhubung dan salingmempengaruhi. Dari sini, akan tercipta suatu hegemoni seperti yang dikatakan AntonioGramsci. Sistem budaya yang kuat akan masuk dan melemahkan budaya lokal yang tidak terpelihara. ada konteks Indonesia, penggunaan bahasa Inggris dan berlaku kebarat dan barat menjadi hal yang sangat dibanggakan, khususnya bagi masyarakat kota.era globalisasi telah membaca perubahan yang cepat pada berbagai aspek kehidupan.

Hal ini juga terjadi dalam aspek pertahanan yang antara lain berpengaruh terhadap pola dan bentuk ancaman dari ancaman militer ke arah non dan militer seperti terorisme, wabah penyakit,difusi kebudayaan negatif yang menimbulkan perubahan perilaku manusia Indonesia.

Intinyaadalah terjadi perubahan pola ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dankeselamatan bangsa yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multidimensional, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri.'emajuan bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, serta makinmenonjolnya kepentingan ekonomi dan perdagangan yang telah mendorong terwujudnya globalisasi, memberi peluang terjadinya infiltrasi budaya Barat sebagai ukuran tata nilaidunia. 

Tidak jarang terjadi, demi kepentingan ekonomi, suatu negara terpaksa menerimamasuknya budaya Barat yang belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi negara itu sendiridan berakibat pada pola pikir dan pola tindak yang ditandai dengan pemikiran Negara dan ederasi, hal ini membuat menurunnya rasa sosial dan semangat ke bhinekaan yangmengarah pada disintegrasi bangsa dan pelanggaran hukum. Selain itu, masyarakat indonesia terjangkit pula pola hidup individualisme dan konsumerisme yang bertentangan dengan polahidup sederhana dan semua itu bertentangan dengan nilai dan nilai budaya asli bangsa Indonesia yang digali dari pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun