Aku sadar aku telah jatuh cinta padanya. Aku lumpuh oleh pesona dirinya. Tak ada satupun tindakannya yang bisa membuatku mencap ia penerobos yang ingin membuatku terusir dari rumahku, malah aku berharap selamanya bisa hidup bersamanya. Aku tahu ini gila, Mel. Perasaanku gila, tapi mungkin itulah keajaiban cinta, dan aku berharap ada keajaiban cinta."
" Huh, hari gini masih berharap ada keajaiban? Nonsens, bulshiftt!!! " cemooh Melli.
" Kamu belum merasakannya makanya gak tahu deritanya mencintai seseorang. Tapi aku gak merasa menderita. Aku bahagia jika melihatnya bahagia. Aku malah berharap dia jangan pergi. Tapi gak mungkinlah. Jika dia gak pergi, aku yang terusir dari rumahku. Jadi, kuputuskan untuk membiarkan dia tinggal selama 11 bulan barulah akan kuminta dia pergi," ucap Melli dengan wajah berubah sabar.
" Gak mungkin, Meilan ! Kalau kamu biarkan hingga 11 bulan, Jonni akan menganggap sebelas bulan itu setahun! Si Makelar Genit itu akan memperomosikan Aldi telah bertahan selama 11 bulan 29 hari, sama dengan setahun. Selain kamu dan Aldi, siapa yang mencatat kapan dia datang dan pergi ?!" tanya Melli.
Kepala Meilan tersentak.
" Tidak ada manusia yang bisa dipercaya omongannya, Meilan. Jangan bodoh !" tandas omongan  Melli sambil membuang muka.