Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tolong Jangan Menjadi Orangtua Yang Gagal

1 November 2020   14:46 Diperbarui: 1 November 2020   15:02 3018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada lembaga atau sekolah yang menyediakan keterampilan atau bimbingan untuk menjadi orang tua

Kalau pun ada berarti sekolah atau lembaga itu merupakan pionir pertama. (dua jempol patut diberikan)

Mau menjadi dokter, pengacara, arsitek, insinyur, perawat, bidan atau tenaga profesional lainnya? Itu sangat mudah, tinggal daftar di perguruan tinggi sesuai minat dan kemampuan masing-masing.

Tapi bagaimana dengan menjadi orang tua? apakah harus ada jawaban untuk pertanyaan ini!

Mau tak mau, semua orang tanpa direncana atau berencana pasti suatu saat akan menjadi orang tua (jika dia memutuskan untuk menikah dan memiliki keluarga, karena jomblo pasti berlalu)

Menjadi orang tua artinya belajar seumur hidup. Memang sih kehidupan itu adalah sekolah seumur hidup dan ujiannya setiap saat dan orang tua hanya salah satu peran yang harus dijalankan

Tahun kemarin (2019) Seorang lelaki di India membuat heboh dengan sebuah tuntutannya terhadap kedua orang tuanya. 

"Jika kita dilahirkan tanpa persetujuan kita, kita harus dipertahankan untuk hidup kita. Kita harus dibayar oleh orang tua kita untuk seumur hidup."

Saya pikir yang gila hanya saya saja tapi ternyata ada yang lebih gila lagi. Bagaimana mungkin kita bisa diminta persetujuan?

Awalnya saya berpikir mungkin dia pernah mengalami trauma atau penyiksaan verbal sewaktu kecil sehingga membuatnya membenci orang tuanya tapi... 

Teryata, tidak kawan

"Saya mencintai orang tua saya, dan kami memiliki hubungan yang hebat, tetapi mereka memiliki saya karena kegembiraan dan kesenangan mereka,"katanya kepada The Print bulan lalu.

Ketika saya membaca ulang pernyataannya, saya menangkap sesuatu yang lain, ada sesuatu yang tersirat.

Mari kita baca ulang lagi dan secara lengkap

"Jika kita dilahirkan tanpa persetujuan kita, kita harus dipertahankan untuk hidup kita. Kita harus dibayar oleh orang tua kita untuk seumur hidup. Saya ingin semua orang di India dan dunia menyadari satu hal bahwa mereka dilahirkan tanpa persetujuan mereka. Saya ingin mereka mengerti bahwa mereka tidak berutang apa pun kepada orang tua mereka," Katanya, dikutip dari Fox News, 8 Februari 2019.

Makna yang sesungguhnya ada di kalimat yang digaris bawahi. 

Menurut sudut pandang saya, itu adalah sebuah teguran/imbuhan untuk calon orang tua, orang tua baru dan yang sudah menjadi orang tua (senior) bahwa sayangilah dan rawatlah anak-anak kalian karena mereka terlahir dari cinta dan kasih sayang kalian, jika mereka tahu hidup di dunia ini tidak seindah dongeng maka kalian dan saya pun tak akan pernah mau dilahirkan.

Dan ada satu hal lagi yang membuat saya terkejut adalah bahwa orang tua dari pria India berusia 28 tahun itu menyanggupi tuntutan anak mereka, jika..

"Aku harus mengagumi keberanian putraku untuk ingin membawa orang tuanya ke pengadilan mengetahui kami berdua adalah pengacara, jikaRaphael bisa memberikan penjelasan rasional tentang bagaimana kita bisa meminta izin untuk dilahirkan, aku akan menerima kesalahanku," katanya.

Hahaha...

Benar-benar hubungan orang tua dan anak yang unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun