Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kebun Apel di Korea

3 Oktober 2020   20:12 Diperbarui: 3 Oktober 2020   20:32 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana sih rasanya mempunyai tanah yang luas berhektar-hektar dan ditumbuhi banyak pohon apel? Pemandangan semacam ini hanya bisa dilihat didalam layar kaca atau beruntungnya jika bisa berkunjung ke kebunnya langsung dan jika di daerah saya (Lubuklinggau) ada perkebunan seperti ini pasti akan selalu ramai dikunjungi untuk program sekolah atau experiental learning. 

Sayangnya kegiatan ounting ini pun pada tahun ini tidak bisa dijalankan mengingat pandemi yang belum berakhir dan tak tahu kapan akan berakhir. Sungguh kenangan pada masa sebelum pandemi yang membuat kita masih bebas untuk berinteraksi dan jalan-jalan beramai-ramai adalah kenangan yang berharga untuk saat ini.

Mas Pur, seorang teman yang sudah enam bulan berada di Korea termasuk yang beruntung itu. Bukan hanya berkunjung tetapi juga menjadi bagian dari kebun apel itu.

Bukan, bukan mas Pur tidak berubah menjadi pohon apel. Dia dan beberapa pekerja lainnya menjadi pekerja harian yang diperkerjakan oleh  Sajang-nim (sebutan untuk pemilik usaha; Owner) dengan upah 75 ribu won perhari 

Mas Pur dan beberapa pekerja lainnya bertugas membersihkan daun-daun dan memangkas beberapa pohon yang daunnya rimbun, meskipun belum waktunya panen tapi beberapa apel sudah ada yang sudah matang dan Sajang-nim pun membolehkan mas Pur dan pekerja lainnya untuk mencicipi apelnya.

Bagaimana rasanya?

"Enak" jawab Mas Pur

Dokpri
Dokpri
Kemarin adalah peringatan hari raya panen atau biasa disebut Chuseok yang jatuh pada tanggal 1 Oktober. Chuseok adalah hari raya panen besar-besaran kedua setelah solal (Imlek) dan pemerintah Korea memberlakukan hari libur beberapa hari (paling lama tiga hari) sehingga semua orang bisa mudik. 

Mas Pur bersama Azhari yang juga berasal Palembang dan juga teman satu apartemen, sangat memanfaatkan hari libur tersebut untuk berjalan-jalan, berkumpul bersama teman dari Indonesia dan memasak makanan khas Indonesia yang tidak ada di Korea. Meski hanya beberapa hari tetapi itu lebih dari cukup. 

Setelah libur hari ini mas Pur harus kembali beraktivitas bekerja seperti biasanya, berangkat disaat ayam jago belum berkokok yaitu pukul 03:37 pagi (waktu Indonesia) menggunakan bus sebagai transportasi. Perkebunan apel ini letaknya agak jauh dari keramaian kota dan berlokasi di daerah Gumi 

Dokpri; lokasi kebun apel di google map yang dikirim oleh mas Pur
Dokpri; lokasi kebun apel di google map yang dikirim oleh mas Pur
Mas Pur bersama Azhari di kebun Apel
Mas Pur bersama Azhari di kebun Apel
Untuk mas Pur dan Azhari yang semangat dan tetap jaga kesehatan kalian di negeri orang yak..! Ditunggu cerita selanjutnya

Videonya juga bisa dilihat disini 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun