Kenalin itu namanya pempek panggang hanya terbuat dari sagu. Sagu (orang sunda bilang Aci) diberi air panas aduk cepat lalu bentuk agar kemudian panggang diatas arang atau bara/briket setelah beberapa menit (mengeras dan berubah warna) angkat lalu dibelah tengahnya kemudian taruh kecap manis,  cabe rawit halus dan ebi yang sudah di sangrai. Rasanya maknyos!!! meski tak seenak dengan campuran ikan (pempek ikan) tapi ini saja sudah luar biasa.
Setelah membahas tentang makanan rasanya kurang affdol jika tidak membahas tentang pasangannya yaitu seperti yang sudah di singgung sebelumnya tadi.
Untuk minuman di Lubuklinggau  rasanya tak ada sesuatu yang spesial semuanya sama dan kemarin saya baru saja mendapat informasi ada salah satu olahan biji kopi yang di olah menjadi bubuk harum yang bisa di minum setelah di seduh dengan air panas.Â
Yes!! benar itu adalah kopi dan memang sama seperti kopi pada umumnya tapi ternyata ketika saya membuka bungkusnya semerbak wangi kopi menyeruak ke dalam hidung, menurut pengakuan penjualnya KOLI tidak asam di lambung karena di roasting dengan kematang yang tepat.Â
Sebenarnya  saya kurang suka dengan kopi hitam (ingat yah kurang suka bukan berarti tidak suka)  jadi ketika ingin mencoba sih KOLI ini saya mencampurnya dengan tambahan lainnya yaitu susu dan krim dan ternyata benar saat seruputan pertama lidah saya mencari-cari rasa asam yang biasanya ada pada kopi tapi tidak menemukannya, tidak ada rasa asam sama sekali.Â
Saya mulai berpikir mungkin KOLI bisa dijadikan salah satu oleh-oleh khas dari Lubuklinggau karena kemasannya lebih modern.Â
Sebenarnya ada satu lagi kopi khas Lubuklinggau  yang ingin saya review tapi karena belum sempat membeli kopinya jadi saya simpan dulu tulisannya dan akan saya posting suatu hari nanti.Â
Selain karena ingin dan butuh saya biasanya meminum kopi hanya di jam 10 pagi setelah semua pekerjaan rumah selesai di saat saya bisa membaca lanjutan halaman buku yang sebelumnya belum sempat saya tamatkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H