Pada umumnya masyarakat Indonesia suka menghubung-hubungi sesuatu dengan sesuatu seperti memberi nama anaknya berdasarkan bulan kelahiran seperti Apri dari bulan April, Febri dari bulan Februari, Nuri dari bulan Januari dan  sejak dua tahun terakhir ini saya benar-benar iri dengan seseorang yang lahir tepat di hari kemerdekaan yaitu tanggal 17 bulan delapan kalender masehi atau dengan seseorang yang bernama Agus...
Kenapa? Karena mereka bisa menikmati promo-promo dan potongan harga bahkan ada yang memberikan secara gratis alias cuma-cuma. Itu adalah sebagai apresiasi sekaligus marketplace sebuah pelaku usaha. Untuk yang bukan bernama Agus hanya bisa menikmati potongan harga untuk jenis produk tertentu.
Promo-promo yang ditawarkan bukan hanya berbentuk barang tapi juga berwujud makanan dan minuman, untuk saya yang suka makan dan kulineran hal ini sangat menggiurkan, sungguh ini sangat, sangat dan sangat menggiurkan. Â
Saya yang seorang anak kost dan hidup sendirian jauh dari keluarga, ini adalah hal pemborosan karena apa? karena saya terpaksa harus membeli banyak jika ingin mendapatkan diskon tersebut jika saya bernama Agus maka saya akan mendapatkannya tanpa syarat tertentu.Â
Beli 1 gratis 1 atau diskon 74% setelah belanja dengan harga tertentu, nah ini kan sungguh sangat berat dan bisa jadi ini pun jebakan. Kita yang seharusnya tidak membutuhkan barang tersebut jadi harus membelinya atau untuk tempat hiburan memberikan gratis 1 jam untuk 2 jam mungkin awalnya  tidak masalah tapi akan jadi masalah jika kita tidak diperbolehkan membawa makanan dari luar dan terpaksa membeli makanan dan minuman di tempat tersebut dengan harga yang sudah dinaikkan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H