Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Film

Profesional ala Bude Mar di Film "Mantan Manten"

9 April 2019   13:33 Diperbarui: 19 Juli 2019   08:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia kental dengan tradisi dan budaya dari timur meskipun Surya (Arifin Putra) pernah bersekolah di Amerika tidak membuatnya melawan dan membangkang keputusan orangtua dan keluarga besarnya.

Sahabat Terbaik

Jika sebagian penikmat film lainnya selalu fokus dengan pemeran utama saya malah selalu salfok (salah fokus) dengan second male dan female yaitu para aktor pendukung yang menjalani peran mereka sesuai porsinya yaitu sebagai sahabat atau pengganggu kisah pemeran utamanya. Beruntungnya Yasnina memiliki Adit yang selalu bisa hadir disetiap Nina butuhkan!

Profesional Dalam Pekerjaan

Yasnina adalah sosok yang digambarkan sebagai perempuan modern, dominan dan terbuka sedangkan budhe Marjanti sebagai perempuan kaku, konservatif dan sangat menjunjungi tinggi nilai budaya namun mereka memiliki satu kesamaan yaitu sifat keras kepala yang seringkali membuat mereka beradu argument tentang emansipasi, kemandirian dan cita-cita perempuan. Perbedaan latar belakang tak membuat mereka saling membenci dan serang namun mereka saling mengamini pemikiran masing-masing karena semua sudah pada tempatnya. Yasnina seringkali heran dan mempertanyakan sikap budhe Mar yang mau-maunya berkerja tanpa mendapatkan imbalan yang pantas padahal Yasnina sendiri berprinsip memberi dan menerima.

"Semua bukan hanya tentang uang (nominal) tapi juga soal ikhlas" Jawab budhe Mar

Jika kau tanya bagaimana rasanya melihat mantan menikah atau bagaimana kalau saya berada di posisi Yasnina? Saya akan jawab biasa saja karena saya sendiri belum pernah merasakan ada di posisi Yasnina (Jomblowati cuy... hehehe) tapi untuk Yasnina saya ancungi dua jempol.

Belajar Adat Pernikahan Jawa

Saya adalah seorang rantauan dari Sumatera meski sudah tinggal di Jawa, jujur saya sendiri kurang mengerti tentang profesi perias pengantin ini dan saya baru mengetahui adanya dukun pengantin. Di zaman sekarang yang masih mempertahankan tradisi pernikahan Jawa lengkap adalah orang-orang terpandang dan masih ada keturunan keraton. Di sepanjang pemutaran film ada beberapa percakapan menggunakan bahasa Jawa dan untungnya di sediakan teks bahasa Indonesia untuk yang tidak mengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun