Sudah beberapa hari ini kota saya terbasah-basah dibarengi kuat hembusan angin yang semakin merontokkan dedaunan. Bahkan kemarin dapat bonus dua hari berturut-turut hujan salju yang bikin suhu jatuh ke minus 3 derajat.
Digerayangi suasana seperti itu saya jadi kepengen Soto Betawi apalagi habis pulkam dan hati masih tertinggal di kampung halaman. Tapi beli di mana? Hanya bisa kangen sama abang gojek. Akhirnya masak sendiri aja deh soto yang awalnya tak bernama ini.Â
Nama "Soto Betawi"Â baru muncul sekitar tahun 1977 disematkan oleh seorang tionghoa yang menjajakan sotonya. Sebelum itu soto ini cuma dikasih nama penjualnya, misalnya Soto "Bang Rossi". Baru kemudian seorang tionghoa tadi menamakan jajanannya ini sebagai Soto Betawi yang terus dipakai hingga sekarang.
Ciri khas Soto Betawi terletak pada kuahnya yang menggunakan susu. Dan biar lebih harum dan rasanya lebih menonjol, ada juga yang menambahkan minyak samin yang merupakan pengaruh dari masakan timur tengah.
Awal pemakaian susu di Soto Betawi ini berawal dari ketidaksengajaan. Konon di tahun 30-an waktu itu ada seorang penjual yang kehabisan kuah soto karena kuahnya laku, yang tersisa banyak hanya daging dan jeroan.Â
Si penjual terus mencari cara agar sotonya ini terjual. Ketika ia tengah memasak kuah sembari berpikir bagaimana memberi warna dan rasa yang lebih gurih untuk kuahnya, di situ ia melihat susu sapi yang langsung ia manfaatkan sebagai campuran kuah. Ternyata malah tambah enak.Â
Resep Soto Betawi ini saya nyontek dari buku resep beli di Gramedia waktu saya pulkam kemarin buat menambah referensi soto-soto Indonesia namun resepnya saya modifikasi sesuai selera dan bahan-bahan yang ada dan dengan cara memasak yang sudah berhasil untuk saya.Â
Sebetulnya bahan-bahan untuk membuat masakan Indonesia hampir semua tersedia di Prancis meski produk-produknya bukan berasal dari Indonesia. Ada sih tapi dikit. Kebanyakan dari Thailand, Kamboja, Vietnam, China. Misalnya terasi, daun pandan, lengkuas, daun jeruk kering dari Thailand. Cabai dari Laos, Kamboja.Â
Beras dari Vietnam, Thailand, Kamboja. Kalau mau produk yang lebih spesifik misalnya kemiri dan emping yang memang nggak dijual sama sekali di toko asia dan supermarket umum ya harus ke KBRI. Jauh. Atau beli di toko online milik sesama WNI atau minta kirim dari Indonesia yang ongkirnya bikin dompet meriang.Â
Soto Betawi ala orang rantau