Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tidak Mencoblos, Begini Jalannya Pemungutan Suara Pemilu di Prancis

25 April 2022   19:55 Diperbarui: 17 Januari 2023   20:26 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan kertas-kertas berisi nama kandidat dan bilik suara (foto: Derby Asmaningrum)

Biasanya, tiap kandidat yang kalah, di sela-sela pidato kekalahannya, ia akan secara terang-terangan menyuruh pendukungnya untuk memberikan suara kepada capres yang melaju ke putaran kedua yang sejalan dengan visi misi mereka.

Ruang serbaguna di kota saya yang dijadikan TPS (foto: Derby Asmaningrum)
Ruang serbaguna di kota saya yang dijadikan TPS (foto: Derby Asmaningrum)

Di Prancis, warga bisa mendaftar sebagai pemilih jika sudah berusia 18 tahun, usia yang sama untuk seseorang diijinkan membeli minuman beralkohol dan membuat SIM.

Setelah mendaftar lewat situs pelayanan publik, ia akan mendapatkan carte électorale (kartu pemilih) yang dikirim lewat pos, berlaku seumur hidup. Namun terkadang kartu tadi tak kunjung datang.

Solusinya, jika tidak punya kartu tersebut, maka si pemilih akan mendapat attestation (surat pernyataan) dari walikota bahwa namanya sudah tercantum dalam liste électorale (daftar pemilih) dan di TPS ia akan diberi lagi surat pernyataan pendaftaran, berlaku sebagai kartu pemilih.

Punya atau tidak punya kartu juga sebetulnya bukan masalah karena ketika datang ke TPS si pemilih nggak perlu lagi menunjukkan kartu tersebut. Cukup bawa diri dan KTP aja.

Kartu pemilih (foto: Derby Asmaningrum)
Kartu pemilih (foto: Derby Asmaningrum)

Kira-kira seminggu sebelum hari H putaran pertama, kemendagri akan mengirimkan lewat pos lembaran-lembaran berisi program keduabelas kandidat. Mungkin tujuannya untuk dibaca-baca biar lebih sreg lebih kenal dengan pilihannya karena tak kenal maka tak sayang meski terkadang yang sudah sayang pun tiba-tiba bisa menjadi pura-pura tak kenal...

Pada masa kampanye putaran terakhir, pemilih akan dikirimkan lagi lembaran-lembaran yang tak jauh berbeda, kali ini hanya dari pihak Macron yang berslogan "Nous Tous" (Kita Semua) dan Le Pen dengan "Pour Tous Les Français" (Untuk Seluruh Rakyat Prancis).

Menurut saya cara seperti ini enak. Visi misi para kandidat tertulis jelas di sana, memudahkan pemilih untuk meyakinkan diri mendukung capres yang dirasa pas. Plus, dikirim lewat pos, nggak perlu ke mana-mana mencari informasi apalagi buka-buka internet yang kadang menyesatkan.

Namun, kekurangannya, jika pemilih adalah seorang yang malas membaca (apalagi ada 12 capres, banyak banget) maka kemungkinan lembar-lembar tersebut hanya akan menjadi angin lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun