Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

SD di Prancis Hanya 5 Tahun dan Aksi Sekolah dalam Menghadapi Pandemi

8 Februari 2022   15:39 Diperbarui: 18 Januari 2023   03:46 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini sekolah nggak punya satpam jadi guru-gurunya sendiri yang harus bermata elang. Saya dan anak-anak biasanya berangkat dari rumah jam 08.20 teng cuma lima menitan jalan kaki yang santai. Keluar rumah, melewati kantor polisi lalu nyebrang jalan, melewati sebuah komplek apartemen, dalam kedipan mata, sekolah beserta lapangan basketnya telah nampak nyata.

Bapak, ibu, om, tante hingga para kakek nenek yang semuanya berduyun-duyun jalan kaki mengantar sekolah merupakan potret pagi sehari-hari. Terkadang ada saja para ibu yang harus teriak ngomel-ngomel karena anaknya uring-uringan di tengah jalan, nangis tak berkesudahan hingga masuk gerbang sekolah. 

Yang bisa dibilang asyik adalah ketika musim dingin. Dengan suhu yang bisa anjlok hingga minus 5 derajat terkadang dimeriahkan kabut tebal atau digoda oleh rintik-rintik salju ditambah matahari yang baru mengintip sekitar jam setengah sembilan lewat, membuat kaki-kaki kecil itu melangkah ke sekolah dalam kegelapan pagi di bawah temaram lampu-lampu jalan yang menatap muram. 

Menyeruak dalam hujan dan angin kencang pun menjadi keseruan tersendiri kala berangkat sekolah jalan kaki di musim gugur dan musim semi, lebih menggairahkan, lebih rock n' roll, dan itulah salah satu seninya tinggal di negeri empat musim.

Wajah sekolah 

Penampakan sekolah umum di Prancis biasa dan sederhana saja. Setelah memasuki gerbang, akan terlihat bendera Prancis biru putih merah bersanding dengan bendera Uni Eropa menancap di dinding dengan gagahnya. Di dekatnya, di atas sebuah papan besar yang kokoh berwarna biru tua tertulis semboyan negara Prancis liberté (kebebasan), égalité (keadilan), fraternité (persaudaraan).

TK tempat anak saya sekolah (foto: Derby Asmaningrum)
TK tempat anak saya sekolah (foto: Derby Asmaningrum)

Setelah bel berbunyi siswa akan baris lalu masuk kelas. Tidak ada upacara bendera sembari menyanyikan La Marseillaise (lagu kebangsaan Prancis). Kelas-kelas di TK dan SD negeri bisa berisi 25 hingga 30 anak, tidak ada AC jadi kalau udara sudah panas ya pengap rame-rame di dalam kelas. Kadang jendela dibuka, sih... Kebalikannya, ada alat pemanas atau heater yang dipasang di tiap kelas demi menghadapi musim dingin. Pernah heater kelas anak saya rusak seharian alhasil belajarnya sambil pake jaket tebal. Itu pun anak saya bilang masih kedinginan. 

Sekolah umum di Prancis bersifat sekuler, tidak ada pelajaran agama. Sekolahnya juga pakai baju bebas namun ada aturannya seperti tidak boleh mengenakan aksesoris macam anting, kalung, gelang, jam tangan. Murid TK dilarang bawa makanan, harus bawa tas berisi baju ganti, berpakaian tidak ribet jadi jika tiba-tiba terjadi 'kecelakaan' di celana bisa mudah dan cepat diganti. 

Di TK, sang guru akan didampingi oleh satu atau dua orang asisten yang akan membantu guru merapikan kelas, mengganti pakaian murid jika basah, menjaga anak-anak yang makan di kantin, menolong mereka yang ingin ke kamar kecil, dan sejenisnya.

Di SD, tiap kelas hanya ada satu guru untuk semua mata pelajaran. Calistung, sejarah, geografi, bahasa Inggris hingga olahraga yaa dia-dia aja selama setahun. Guru-guru di sini biasanya berpakaian santai cukup dengan jeans, kaos atau blouse bagi guru wanita. 

Guru pria pun rambutnya boleh gondrong (mantap!). Di musim dingin jika suhunya dianggap berlebihan, maka olahraga ditiadakan. Jika masih bisa ditolerir maka prakteknya sambil pakai jaket tebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun