Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Muslim Prancis Jalani Ramadan di Bawah Langit Lockdown

29 April 2020   03:12 Diperbarui: 30 April 2020   04:57 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan di Prancis kali ini ternyata harus berada di antara kepungan lockdown dan virus corona. 

Sudah memasuki episode ketiga sejak 13 April lalu, lockdown membuat umat muslim Prancis yang berjumlah sekitar 5 hingga 9 juta jiwa harus ikhlas menjalankan ibadah puasa di dalam "kurungan" tidak bisa berbaur dan merasakan kebersamaan secara real seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Puasa di negeri mode ini sudah dimulai sejak 24 April kemarin setelah diumumkan oleh Masjid Raya Paris (La Grande Mosquée de Paris). 

Masjid Raya Paris merupakan masjid tertua dan dijadikan acuan dan referensi untuk semua kegiatan keislaman di Prancis termasuk menentukan hari pertama puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Perkenalkan Inilah Masjid Tertua di Prancis

Lockdown juga berimbas pada penutupan tempat-tempat ibadah termasuk masjid sejak 16 Maret lalu hingga waktu yang belum ditentukan. 

Masjid Raya Paris sebagai masjid induk meminta kepada seluruh masjid di Prancis agar tidak ngeyel sendiri, senantiasa mematuhi peraturan untuk tidak menggelar kegiatan ibadah semisal shalat Jum'at dan shalat Tarawih serta terus mengingatkan para umat muslim untuk berada di rumah saja sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona yang super gesit.

Meski begitu, lockdown tidaklah membuat kegiatan beribadah di bulan Ramadan terhenti. Agar cita rasanya tetap terjaga walau dihimpit pandemi, banyak masjid di Prancis menggelar salat Tarawih dan ceramah yang disiarkan secara langsung melalui channel Youtube masjid yang bersangkutan. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron pun sudah mengumumkan bahwa tempat-tempat ibadah kemungkinan akan dibuka kembali pada awal hingga pertengahan Juni mendatang. 

Selain ditiadakannya shalat Tarawih, masjid yang ditutup turut menghadang kegiatan berbuka puasa bersama. Hal itu membuat banyak masjid termasuk Masjid Raya Paris dan berbagai asosiasi Islam berinisiatif untuk mendistribusikan hidangan buka puasa beserta bahan-bahan makanan lainnya kepada siapa saja yang membutuhkan dan biasanya dilakukan antara pukul 6 sore hingga 8 malam di tempat-tempat yang sudah ditentukan. 

Semua itu dilaksanakan secara ketat, tetap menghormati rambu-rambu lockdown.

Masjid Raya Paris juga menerima uluran tangan warga yang ingin berdonasi melalui transfer bank. Komite Ibadah Muslim Prancis (Conseil Français du Culte Musulman) pun terus menyerukan meski berpuasa di tengah-tengah kepungan corona dan lockdown, semangat berbagi di bulan suci haruslah tetap diwujudkan oleh para umat muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun