Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Virus Corona Paksa Prancis Lockdown hingga Batalkan Konser Musik

22 Maret 2020   00:08 Diperbarui: 22 Maret 2020   10:46 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan virus Corona yang tanpa ampun membombardir Prancis turut mengobrak-abrik dunia hiburan termasuk di dalamnya ranah musik. Berpuluh-puluh konser berskala lokal, nasional hingga internasional dari bulan Maret hingga akhir Mei terpaksa dibatalkan walau ada yang ditunda untuk beberapa bulan ke depan meski tetap berada di ambang ketidakpastian.

Pembatalan konser tersebut dilakukan berdasarkan instruksi Pemerintah Prancis yang dikeluarkan awal bulan Maret lalu yang isinya melarang warga untuk berkumpul dengan jumlah di atas 5.000 orang yang kemudian diciutkan lagi menjadi 1.000 orang (yang kemudian berujung pada lockdown) guna menghindari penularan virus yang bermula dari kota Wuhan, Cina ini.

Tidak hanya calon penonton dan para penggemar fanatik yang tentunya gemas dan super kecewa, para penyelenggara pertunjukan pun dibikin bertekuk lutut bercucuran air mata akibat pembatalan konser yang tentunya sudah direncanakan dan dipikirkan matang-matang sejak lama.

Tiket jelas-jelas sudah terjual dan konser sudah di depan mata, namun apa daya karena virus Corona yang nyata-nyata menjalar cepat dan berbahaya, akhirnya semua pihak harus rela demi kesehatan bersama sambil terus berharap pandemi virus yang kini tengah membuat Italia porak-poranda itu segera berakhir.

Akibat banyaknya pembatalan konser dari 5 Maret hingga 31 Mei tersebut, pihak penyelenggaralah yang mengalami pukulan paling telak. Mereka setidaknya mengalami kerugian sebesar 250 juta euro (sekitar 4,2 triliun rupiah) serta kemerosotan drastis penjualan tiket sebesar 50 hingga 60 persen untuk konser-konser yang akan datang.

Hal ini ternyata lebih parah 10 kali lipat jika dibandingkan dengan dampak peristiwa serangan teroris di gedung teater-konser Bataclan di jantung kota Paris pada November 2015 silam.

Sementara untuk para musisi, mereka juga tak kalah frustrasi karena sebuah konser selain sebagai ajang interaksi antara musisi dengan para pemujanya, juga merupakan ladang utama mereka untuk meraup pendapatan yang fantastis.

Salah satu musisi internasional yang dipastikan batal tampil adalah penyanyi Kanada, Avril Lavigne yang konsernya merupakan salah satu dari rangkaian Head Above Water World Tour 2020.

Rocker cantik berusia 35 tahun yang tenar lewat lagu Skater Boy, ditulis Sk8er Boi (2002) itu dijadwalkan akan menghibur para penggemarnya di kota Paris di dalam gedung berkapasitas 6.000 orang pada 26 Maret mendatang. Lewat Twitter, mantan istri dari Chad Kroeger (vokalis Nickelback) ini pun mengekspresikan penyesalannya. 

Poster promosi konser Avril Lavigne di Paris, Prancis. Batal (le-zenith.com)
Poster promosi konser Avril Lavigne di Paris, Prancis. Batal (le-zenith.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun