Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Jim Morrison, Keabadian Pujangga Rock N' Roll dan Kunjungan Saya ke Makamnya di Paris, Prancis

3 Desember 2019   16:23 Diperbarui: 5 November 2022   00:32 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Pujangga, tetap dicinta (foto: Derby Asmaningrum)

Satu yang menarik, hampir semua pengunjung ternyata mencari makam Jim Morrison, saya dan mereka bareng-bareng menelusuri peta dengan telunjuk untuk menemukan nomor makamnya. Semua bibir manusia saat itu mengucapkan satu nama, Jim Morrison! 

Sebetulnya jika dilihat dari peta, lokasi makam Sang Legenda rock n' roll tersebut tidaklah jauh dari pintu masuk namun kenyataannya saya masih harus mentok sana-sini nanjak banyak turun dikit melewati berbagai macam makam yang berjajar teratur. 

Setelah berpapasan dengan beberapa gerombolan anak muda berkaos The Doors, saya semakin yakin sebentar lagi akan mencapai tujuan. Dan setelah naik beberapa langkah, akhirnya makam Jim nampak di pelupuk. 

Sialnya, terdapat pagar pembatas sehingga para pengunjung tidak bisa menyentuh makam karena sepertinya Pemkot Paris berkaca dari kasus-kasus terdahulu, banyak penggemar fanatik (tidak bertanggung jawab) yang datang lalu seenaknya minum-minum di sana, coret sana coret sini hingga mengotori makam sang idola dan mengganggu ketertiban umum. Tapi wajar sih, ini adalah makam Jim Morrison, rockstar penuh sensasi yang namanya malah terus meroket setelah kematiannya. 

Kondisi makam Jim Morrison di bulan Juli 2019 (foto: Derby Asmaningrum)
Kondisi makam Jim Morrison di bulan Juli 2019 (foto: Derby Asmaningrum)
Tak ada pilihan, akhirnya saya hanya bisa mengamati dan mengambil gambar dari balik pagar pembatas. Sebuah makam yang teramat sederhana untuk seorang rockstar besar bergelimang kontroversi namun nampak segar dengan taburan berbagai bunga, boneka, hingga foto-foto yang tersebar di pusara sang pujangga, sebuah pembuktian bahwa Jim Morrison tetap hidup di hati para penggemarnya. 

Semua pengunjung tertib, tahu diri dan antri satu persatu untuk bisa mengambil gambar dan mengamati sejenak makamnya yang tidak pernah sepi. Tiap saat, orang-orang dari berbagai generasi datang silih berganti dan sepanjang pengamatan saya, makam Jim Morrison-lah yang banyak menarik minat pengunjung. Saya pun terpukau, The Lizard King, hanya berada beberapa langkah di depan mata, meski hanya dalam keheningan dan kenangan. 

Sang Pujangga, tetap dicinta (foto: Derby Asmaningrum)
Sang Pujangga, tetap dicinta (foto: Derby Asmaningrum)
The Doors boleh saja menciptakan dua tembang epic yang membuat saya merinding takjub, When the Music's Over dan The End. Tapi kenyataannya musik mereka tidak pernah game over, tetap hidup, nostalgic dengan kejayaan yang sebenar-benarnya.

Terbukti, penikmat The Doors bukan hanya dari kalangan kaum super jadul saja, musik mereka pun telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi sesudahnya. 

Well the music is your special friend
Dance on fire as it intends
Music is your only friend
Until the end 

-When the Music's Over-
(Strange Days, 1967)

Jim Morrison telah tiada, pemain keyboard The Doors yang super jenius Ray Manzarek turut menyusul sang frontman. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Jerman pada 20 Mei 2013 setelah bergulat dengan kanker.

Kini hanya tinggal tersisa sang gitaris Robby Krieger dan sang drummer John Densmore yang terus melanjutkan legacy The Doors. Bulan Januari 2017 lalu mereka larut dalam perayaan 50 tahun karier The Doors bersama para sahabat dan penggemar mereka di Venice Beach, California yang merupakan kawasan seniman tempat The Doors dilahirkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun