Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Jim Morrison, Keabadian Pujangga Rock N' Roll dan Kunjungan Saya ke Makamnya di Paris, Prancis

3 Desember 2019   16:23 Diperbarui: 5 November 2022   00:32 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku yang menguak kisah The Doors dari sudut pandang sang drummer (foto: Derby Asmaningrum)

Konser The Doors di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat pada 5 Desember 1967 menjadi saksi kerebelan Jim. Kala itu ia tengah asyik bermesraan dengan seorang fans di belakang panggung. Tiba-tiba salah seorang polisi yang tidak tahu bahwa ia adalah sang vokalis tersohor The Doors, menegurnya untuk kembali ke arena konser. 

Jim sontak tersinggung dan menjawab dengan kata-kata tak senonoh. Sang polisi pun menghadiahinya dengan semprotan gas air mata. Sang rockstar tentu saja tidak terima. Ia membawa masalah ini ke atas pentas dan terang-terangan menantang polisi tersebut.

Kali ini gantian pihak polisi yang marah sehingga mereka memutuskan untuk menangkap Jim langsung saat itu juga di atas panggung. Insiden ini pun menjadi awal menurunnya pamor The Doors. 

Ada lagi kasus di Amsterdam, Belanda pada September 1968 ketika The Doors dijadwalkan tampil dalam sebuah festival musik bersama senior mereka, The Jefferson Airplane. Jim yang sudah teler berat akibat mengkonsumsi ganja secara berlebihan yang diberikan fansnya tiba-tiba naik ke atas pentas ketika The Jefferson Airplane tengah beraksi, hanya untuk numpang pingsan. 

Lucunya, penonton mengira itu adalah bagian dari aksi panggung. Setelah dimaafkan setengah hati oleh sang senior, The Doors tampil sukses meski trio karena sang vokalis harus diseret ke rumah sakit. 

Tak sampai di situ, konser The Doors bulan Maret 1969 di kota Miami, Amerika Serikat lagi-lagi menjadi bukti kalau Jim memang mencintai kekacauan.

Ia yang waktu itu berada di bawah pengaruh alkohol, diduga membuka celana, menunjukkan alat kelaminnya, mengucapkan kata-kata cabul lalu melakukan masturbasi di atas panggung, di hadapan sekitar 12.000 anak muda yang ratusan di antaranya adalah gadis-gadis remaja. 

Namun di persidangan, para personel The Doors lainnya membantah hal yang dituduhkan kepada frontman mereka yang semakin unpredictable itu lagipula tidak ada foto-foto yang menjadi bukti akurat tentang insiden tersebut.

Jim telah mengajukan banding namun kasusnya belum terselesaikan karena ia terlanjur pergi dan tidak pernah kembali. Setelah berpuluh-puluh tahun berlalu, pada 9 Desember 2010 mantan Gubernur Florida Charlie Crist akhirnya menyudahi kasus tersebut dan memaafkan perbuatan sang rockstar. 

Paris, tragis

This is the end, beautiful friend
This is the end, my only friend, the end
It hurts to set you free
But you'll never follow me
The end of laughter and soft lies
The end of nights we tried to die
This is the end

-The End- (The Doors, 1967)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun