Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Darren Hayes dan "Savage Garden" yang Takkan Pernah Kembali

22 Juni 2019   05:34 Diperbarui: 23 Juni 2019   05:28 9753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darren Hayes, kini (foto : mirror.co.uk)

Lagu ini diciptakannya hanya dalam waktu 40 menit, di bawah"pesanan" label rekaman yang kala itu memintanya membuat lagu cinta sehebat Truly Madly Deeply padahal ketika itu kehidupan pribadinya bak tengah diserang tiupan tornado. Hasilnya? I Knew I Loved You langsung nangkring di puncak teratas tangga lagu Billboard Hot 100! Album Affirmation ini pun bisa dibilang sebuah album yang sangat personal. 

Lagu-lagunya yang ditulis sendiri oleh Darren Hayes merupakan tumpahan segala perasaan yang pernah dan tengah ia alami ketika itu.


Saat album ini keluar, saya segera tergesa pergi ke toko kaset terdekat, waktu itu toko langganan saya di Metropolitan Mall, Bekasi, lumayan setelah ngumpulin duit jajan, akhirnya saya bisa membeli kasetnya dan mendengarkan satu album secara utuh, mencerna lirik-liriknya. 

Salah satu lagu favorit saya di album ini adalah Crash and Burn, yang kebetulan bukan tema cinta-cintaan dua sejoli.

 Lagu ini seakan mengingatkan bahwa semua orang pernah down, pernah merasa remuk, runtuh, hancur dan itu sah-sah saja, namun dengan berkomunikasi, mencari teman untuk berbicara, semua itu bisa terlewati. 

Tembang dengan atmosfer pop-rock ini juga merupakan wujud keprihatinan Darren Hayes terhadap beberapa peristiwa penembakan yang terjadi di sekolah-sekolah di Amerika Serikat saat itu di mana sebagai pemilik jiwa yang lemah lembut, ia merasa terganggu dengan segala bentuk kekerasan.  


Karir spektakuler sudah di genggaman dibarengi ketenaran yang bukan tanpa alasan, ternyata Savage Garden harus menyerah di tangan personilnya sendiri. 

Sang rekan Daniel Jones memilih hengkang karena merasa tidak tahan dengan kehidupan sebagai seorang superstar, tur sana sini yang melelahkan tak ada waktu untuk hidup secara 'normal'. 

Mr. Jones tidak menyukai semua itu dan melenggang kangkung pergi meninggalkan sang vokalis yang kebingungan mau dibawa ke mana segala popularitas dan kesuksesan yang sudah terengkuh. 

Setelah berhasil meraup 23 juta kopi untuk kedua album beserta 2 single-nya yang berjaya di puncak tangga lagu bergengsi Amerika Serikat Billboard, sekitar Oktober 2001, game over untuk Savage Garden. 

Andai saja perpisahan itu tidak terjadi, saya yakin duo pop ini menjadi grup yang tetap bertahan dan masih akan menebar manisnya melodi-melodi cinta kepada dunia. Dua album, dua-duanya meledak dan menerbangkan mereka ke langit yang lebih tinggi, lalu selesai nyungsep kembali ke tanah di usianya yang seumur jagung, itu sangatlah meyesakkan hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun