Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Classic rock addict || Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing || Lulusan S1 FIKOM konsentrasi Jurnalistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

[Saya Nyoblos Duluan, Ya] Pengalaman Mengikuti Pemilu di KBRI Paris, Prancis

14 April 2019   18:36 Diperbarui: 7 Maret 2023   16:25 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di dalam ruangan pemungutan suara ketika mbak cantik sedang melakukan pengecekan dokumen (foto : Derby Asmaningrum) 

Waktu di Jakarta boleh jadi lebih awal 5 jam dari Paris, Prancis namun untuk yang satu ini, ternyata saya yang lebih dahulu dari Jakarta bahkan 4 hari lebih awal. Kemarin tanggal 13 April 2019 pada pukul 11 pagi waktu Prancis (jam 4 sore WIB) saya sudah memberikan suara di KBRI Paris. 

Perhitungan suara akan dilakukan pada tanggal 17 April ketika seluruh bangsa Indonesia di tanah air tengah melakukan pencoblosan secara serentak. Tanggal untuk pelaksanaan Pemilu kali ini dipilih pada 13 April dari rentang waktu yang diberikan oleh KPU Pusat yaitu antara tanggal 8 sampai 14 April 2019. 

Pihak KBRI sendiri telah mengadakan dua kali sosialisasi Pemilu 2019 untuk WNI yang tinggal di Paris dan sekitarnya pada tanggal 18 Januari dan 29 Maret 2019 serta sosialisasi Pemilu di beberapa kota besar di Prancis dengan tanggal yang berbeda-beda. 

Para WNI yang sudah termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN), yaitu para WNI yang sudah melakukan lapor diri di KBRI Paris semenjak kedatangannya di Prancis, diberikan waktu dari pukul 8 pagi hingga 6 sore untuk datang memberikan suara dengan membawa paspor, titre de séjour (kartu izin tinggal) dan Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Luar Negeri yang telah dikirimkan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) awal April lalu ke alamat masing-masing pemilih.

Sedangkan WNI yang belum terdaftar baik di Indonesia, PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) lain atau di PPLN Paris, mereka tetap bisa datang mencoblos satu jam sebelum pemungutan suara berakhir asalkan surat suara masih tersedia dengan membawa paspor dan titre de séjour. 

Penampakan Surat Pemberitahuan untuk nyoblos pada Pemilu 2019 di KBRI (foto : Derby Asmaningrum) 
Penampakan Surat Pemberitahuan untuk nyoblos pada Pemilu 2019 di KBRI (foto : Derby Asmaningrum) 

Para pemilih diberi dua pilihan dalam pelaksanaan Pemilu di Paris yaitu datang langsung ke Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang bertempat di KBRI Paris atau bisa melalui pos untuk WNI yang rumahnya jauh-jauh atau bagi mereka yang malas untuk datang ke kedutaaan. 

Namun jika ternyata si pemilih berubah pikiran dan ingin menyerahkan langsung surat suaranya maka pada hari H ia dipersilahkan datang dan memasukkan surat suaranya ke dalam kotak yang tersedia di ruang tunggu KBRI Paris. 

Karena saya kini tinggal di pinggiran kota Paris dan memakan waktu sekitar 40 menit untuk mencapai KBRI yang terletak di jantung kota Paris berdekatan dengan Menara Eiffel, maka kemarin pagi sekitar pukul 9 saya sudah melintas di jalan raya. 

Selain karena traffic yang lebih lengang di pagi hari, alasan lain adalah karena para Rompi Kuning dikabarkan akan melakukan aksi unjuk rasa lagi. Benar saja, ketika memasuki kota Paris, para polisi dan mobil-mobil besarnya telah berjaga-jaga. Beberapa ruas jalan pun sudah ditutup dan itu berdampak pada rute rumah saya-KBRI. Akhirnya GPS mencarikan jalan alternatif yang ternyata... lebih cepat sampai.

Di depan gedung KBRI Paris setelah hormat kepada Sang Saka Merah Putih (foto : dok. Derby Asmaningrum) 
Di depan gedung KBRI Paris setelah hormat kepada Sang Saka Merah Putih (foto : dok. Derby Asmaningrum) 

Hampir pukul setengah 11 akhirnya saya sampai di depan gedung KBRI. Setelah mendapatkan parkir di pinggir jalan yang susah-susah gampang, susah carinya gampang markirnya hahahahah, akhirnya saya berjalan menuju pintu masuk gedung kedutaan. 

Dari kejauhan nampak Sang Saka Merah Putih yang berkibar perlahan tertiup angin di bawah temperatur sekitar 7 derajat Celsius. Suasana di KBRI saat itu sudah ramai, saya bisa rasakan antusiasme WNI yang datang, semua memasang wajah sumringah saling sapa meski baru bertemu pertama kali. Panitia-nya pun sangat ramah nggak ada yang judes, terlihat sangat aktif mondar-mandir mengecek jika segala sesuatunya berjalan lancar.

Suasana di dalam ruangan pemungutan suara ketika mbak cantik sedang melakukan pengecekan dokumen (foto : Derby Asmaningrum) 
Suasana di dalam ruangan pemungutan suara ketika mbak cantik sedang melakukan pengecekan dokumen (foto : Derby Asmaningrum) 

Mereka dengan sabar melayani sesama warganya, menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan, tidak ada acara marah-marah apalagi sambil bentak-bentak. Terlebih Sang Ketua KPPSLN-nya, Bapak Andreas Yoghy Turdiyanto, Beliau super semangat dalam mengarahkan tata cara mencoblos bagi kami semua yang tengah duduk menunggu masuk ke dalam bilik suara. 

Pokoknya Beliau benar-benar memastikan agar kami dapat mencoblos dengan benar alias SAH. Dan sebagai pemilih, kami pun tidak ada yang saling seruduk, semuanya tertib menunggu giliran. 

Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh panitia Pemilu kali ini. Bravo buat KBRI Paris! Mudah-mudahan saat perhitungan suara pada tanggal 17 April nanti semuanya berjalan lancar. 

Setelah mengantri di pintu masuk dan melewati pemeriksaan security, saya dan beberapa WNI lainnya menuju TPS lalu kembali mengantri untuk pemeriksaan dokumen. Untuk KBRI Paris, didirikan 3 TPS (TPS 001, TPS 002, dan TPS 003) yang memiliki pintu masuk berbeda-beda. Saya sendiri kebagian mencoblos di TPS 001 yang bertempat di ruang Balai Budaya yang berada agak ngumpet mojok di basement kedutaan. 

Setelah pemeriksaan dokumen kelar, saya pun menunggu giliran untuk mencoblos. Dengan kertas suara yang ribet berlipat-lipat akhirnya saya berhasil juga melobangi gambar-gambar yang tertera di sana.

Hak saya sudah saya pergunakan sebaik-baiknya hingga saya rela kelingking tercelupkan tinta ungu. Tugas saya selesai. Saya telah memilih dia. Sekarang saya hanya tinggal menanti ia menepati janji-janji manisnya...

Keluar dari ruang TPS, saya segera menuju kantin di mana sudah menunggu masakan tanah air yang super lezat. Harganya menurut saya pas-pas aja dalam euro namun jika dikurskan ke rupiah memang bikin sakit hati sih, biar aja deh yang penting lidah saya ini bertemu lagi dengan kuliner yang sesungguhnya. Kantin yang tidak begitu besar saat itu sudah penuh sesak karena telah diserbu oleh para WNI yang sudah selesai mencoblos. 

Sekali lagi, semua saling sapa walau belum kenal. Suasana benar-benar hangat dilengkapi berbagai macam kue dan aneka masakan yang digeber di tengah-tengah ruangan. 

Saya tidak sempat mengambil foto karena mata sudah teralihkan duluan oleh pemandangan indah di dalam kantin mulai dari nasi ayam goreng, soto ayam, mie goreng, sate, lontong sayur, emping, krupuk, teh botol sampai indomie. 

Setelah membayar sebanyak 23 euro (sekitar 366 ribu rupiah) dan ketawa-ketiwi dengan Ibu kantin, akhirnya saya balik kanan untuk kembali kepada kenyataan, segera menuju kendaraan untuk kemudian cepat-cepat tancap gas ke rumah sebelum Rompi Kuning melancarkan aksinya meski sebetulnya saya masih kepengen sekali berada di 'rumah'. 

Beli beginian di kantin KBRI Paris namun masih kurang. Ahahahah.. Masing-masing makanan dibandrol 7 euro ditambah 2 Teh Botol yang diberi harga 1 eur untuk tiap kemasannya (foto : Derby Asmaningrum) 
Beli beginian di kantin KBRI Paris namun masih kurang. Ahahahah.. Masing-masing makanan dibandrol 7 euro ditambah 2 Teh Botol yang diberi harga 1 eur untuk tiap kemasannya (foto : Derby Asmaningrum) 

Nah, saya sudah menetapkan pilihan yang sudah saya coblos tanpa ragu-ragu tanpa menghitung kancing baju cap cip cup kembang kuncup di dalam bilik suara. Kita tunggu saja siapa pemimpin selanjutnya. Semoga Presiden yang terpilih nanti bisa terus memajukan Indonesia, mendengarkan aspirasi rakyat dan tentu saja mencintai serta dicintai rakyatnya.

Selamat mencoblos teman-teman Kompasianer dan seluruh bangsa Indonesia! 

Sekalian numpang foto di mari selagi perjalanan pulang dari KBRI (foto : dok. Derby Asmaningrum)
Sekalian numpang foto di mari selagi perjalanan pulang dari KBRI (foto : dok. Derby Asmaningrum)

Salam hangat dari kampungnya Antoine Griezmann...

***

Derby Asmaningrum
14 April 2019

Sumber :
pplnparis.fr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun