Para turis bisa mengakses bagian atas Intra Muros dengan menaiki tangga yang ada di tiap-tiap pintu masuk. Kira-kira satu jam adalah waktu yang diperlukan untuk mengitari keseluruhan Intra Muros namun kita bisa berhenti sejenak dikala kedua kaki tidak kompak lagi dengan keinginan lalu dengan bebas memelototi dari atas keindahan kota St.Malo termasuk pantai-pantai dan pelabuhannya.Â
Ada juga beberapa Kathedral yang megah, beberapa musium, berbagai macam restoran, bar, supermarket, hotel, toko-toko suvenir bahkan beberapa butik mode.
Oh ya, St. Malo juga merupakan kota kelahiran dari seorang penulis Perancis bernama François-René de Chateaubriand yang berperan besar dalam perkembangan sastra Perancis. Ia dimakamkan di sebuah pulau kecil bernama Grand Bé, beberapa ratus meter dari Intra Muros yang bisa diakses dengan berjalan kaki di kala air laut surut.
Setelah menikmati keindahan dan keanggunan pantai Sillon di siang hingga sore hari, pantai yang pasirnya kecoklatan ini ternyata bisa juga menjadi rebellious. Ketika air laut mulai naik, maka saat itulah pertunjukan dimulai.Â
Bagaikan band heavy metal Megadeth yang tengah mengusung lagu High Speed Dirt sambil kibas-kibas rambut di tengah raungan gitarnya si kriwil Marty Friedman, air pasang di pantai ini seakan tak mau kalah menyuguhkan tontonan alami yang fenomenal dan memang selalu ditunggu oleh para pengunjungnya meski harus hati-hati kalau tidak mau terkena cipratan air laut yang membuat kita menjadi basah, basah, basah seluruh tubuh.. Ah ah aaah menyentuh kalbu.. (kalau bunda Elvy Sukaesih Mandi Madu, kita Mandi Garem)
Pasang surut adalah naik dan turunnya permukaan laut yang disebabkan oleh efek kombinasi dari kekuatan gravitasi yang berasal dari bulan dan matahari serta perputaran bumi (Wikipedia).
Di musim dingin yang terjadi antara bulan Desember hingga Maret yang kadangkala dimeriahkan oleh badai dan angin kencang, air pasang di Pantai Sillon memamerkan attitude yang berbeda. Pada bulan-bulan tersebut koefisien pasang surutnya bisa mencapai angka 115 atau lebih.Â
Koefisien pasang surut tersebut menyatakan amplitudo prakiraan pasang surut yang rentangannya dari 20-120 maksimum. Dengan koefisien yang melebihi angka 100 maka fenomena air pasang ini sudah tidak bisa dikatakan biasa-biasa saja.
Lebih mencengangkan lagi, tanggal 21 Maret 2015 lalu koefisiennya meraih angka 119, dengan tidal range (perbedaan vertikal antara ketinggian pasang naik dan pasang surut sesudahnya) yang mencapai 14 meter atau bisa disetarakan dengan tinggi sebuah apartemen empat lantai! Ternyata dengan tidal range yang segahar itu, Teluk St.Malo digadang-gadang sebagai teater pertunjukan air pasang tertinggi se-Eropa. Kalau sedunia di mana,
Der? Hayo, mau pake option 50:50 atau phone a friend? Iih emangnya kuis! Untuk tingkat dunia ada di Teluk Fundy, Kanada dengan tidal range mencapai 16 meter! Berani? Naah, jika anda-anda tertarik, diperkirakan akan ada lagi pertunjukan air pasang di St.Malo yang sama dahsyatnya dengan tanggal 21 Maret 2015 tadi yaitu pada hari Kamis 3 Maret 2033 lalu Selasa 14 Maret 2051. Cateet! Siapa tahu kita bisa nobar nanti.. Jangan lupa bawa kacang rebus.
Video berdurasi 5 menit yang saya comot dari Youtube berikut menunjukkan bagaimana dahsyatnya air pasang di St.Malo dengan koefisien 114 (diambil dari Pantai Sillon).