Huruf A untuk Anugerah
Anugerah bagiku yang dapat mengenal dan mencintaimu meski kisah kita harus kandas di tengah perjalanan waktu
Anugerah sekali lagi bagiku yang dapat memiliki cintamu kembali meski jalan kita kini dihiasi lika-liku, tidak seindah dulu
Kita masih rasakan itu. Perasaan itu. Kita masih punya itu. Kerinduan yang menggebu yang tak pernah surut meski kita tak pernah bersatu
*
Huruf A untuk Amarah
Amarahku yang tak pernah bisa kugenggam erat. Selalu meledak-ledak di hadapanmu, kadang dramatis berakhir nyaris tragis mengais-ngais maafmu sampai-sampai aku hanya bisa menangis
Juga amarahmu yang membabi buta karena ketololanku menjadi pencemburu. Cemburu buta, katamu. Cinta pun buta, katamu. Lalu adakah di semesta ini yang tidak buta? Dunia pun ikut buta kala kita jatuh cinta. Kau lupa?
*
Huruf A adalah Abadi
Abadilah cinta kita, meski kita mengerti kalau tidak ada yang abadi di alam ini. Satu hal yang aku tahu, aku bahagia bersamamu. Mimpi-mimpi kita yang begitu kuat tidak sabar untuk menjadi nyata. Lupakan kisah Si Puteri Sepatu Kaca. Cerita kau dan aku lebih indah tanpa harus dibatasi waktu, terburu-buru hingga kehilangan sebelah sepatu. Kita tidak akan kehilangan apa-apa karena kita telah memiliki segalanya
*
Huruf A yang pasti hanya akan terus menjadi huruf A yang selalu mutlak berada di awal barisan abjad. Aksara pertama. Seperti kau yang menjadi cinta pertamaku. Pertama segalanya bagiku. Di bulan Oktober sembilanbelas tahun yang lalu...
*
Ingin kukirimkan huruf A di langit ini untukmu yang jauh di seberang cakrawala, agar kau tahu kalau kau selalu berdiri tegak di tengah-tengah kerumunan Angan-anganku...
**
Paris, 9 September 2018
(Untukmu yang jauh di Tanjung Pandan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H