Kau milikku terindah sejak dulu
Pertama menatapmu hatiku terbentur sorot mata itu
Yang sendu namun mempesona
Yang melelehkan sekat-sekat ragaku
Kau memang tak pernah redup
Meski hanya singgah sementara
Kenangan akan dirimu berpijak begitu kuat
Waktu pun kutanya tidak tahu mengapa
Hingga kau menemukanku lagi
Kini hari-hariku penuh lagi dengan namamu
Aku mensyukuri setiap detik dalam hidup kita yang membuat kau dan aku dapat bertemu kembali
Wajah tulusmu yang menenangkan jiwaku
Rambut ikalmu yang menari satu per satu tertiup desahan angin
Kurasakan kembali kecupan sayangmu di keningku
Duduk di sebelahmu membuat aku tak bisa bernafas
Kau kunci aku dengan sinar mata itu
Dengan senyum itu..
Tutur kata itu..
Dan ciumanmu itu..
Aku ingin sekali memelukmu
Kau teman terbaikku
Kakak terhebatku
Kekasih tercintaku...
Paris, 26 agustus 2018
( Untukmu yang jauh di Tanjung Pandan )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H