Kamu sudah pergi, entah lari atau sekedar menepi
Aku menanti,
Sesekali memunguti sisa rasa yang mati suri
Aku masih menunggu,
Sesekali menghirup jejakmu yang meninggalkan rindu
Sepanjang waktu aku hanya terbisu kaku
Memandangi rintik hujan yang membasahi kenangan
Memandangi senja yang merundung sukma
Memandangi malam yang cekam merenungi kelam
Memaki bulan yang terus saja terdiam bungkam
Harusnya besok mentari kembali menyapa pagi!
Lantas, seperti biasanya kamu akan ikut menyapa lagi, "Selamat pagi, Honey!"
Lantas, cepatlah kembali! Hei puisi pagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H