Mohon tunggu...
Dera Haluer
Dera Haluer Mohon Tunggu... Novelis - Pujangga Gadungan

Aku Dera! Pujangga gadungan Penulis picisan yang lahir dari zaman kegalauan Ditakdirkan dengan keresahan karena tak bisa move on dari sang mantan Kemudian suatu waktu imaji hinggap dengan iseng menghibur perasaan Memberi titah agar tak hanya diam menahan lagi rasa penyesalan Katanya, "Kenapa tak kau tumpahkan saja jadi syair hiburan?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang Itu

10 Januari 2023   21:31 Diperbarui: 10 Januari 2023   21:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang itu yang pertama kali memberi tahu tentang sebuah senyum lucu

Orang itu yang mengajarkan tentang bagaimana tertawa ceria

Orang itu yang mengejakan kata "rasa" dengan "suka"

Orang itu yang memilih malu daripada "aku tahu"

Orang itu yang jatuh hati melalui sunyi

Orang itu yang ku rasa bersahabat dengan cerita-cerita hangat 

Orang itu yang mungkin lebam dengan luka diam

Orang itu yang kata dinding kampus membuatku geming tak percaya

Orang itu yang ku anggap bodoh karena perasaannya yang ceroboh

Orang itu yang pernah aku kira harus aku jauhi segera

Orang itu yang berhasil memalingkan suka dan cinta

Orang itu yang pernah membuat hatiku resah terus bertanya, "benarkah?"

Orang itu yang berhasil membuat ragaku gigil merindu

Orang itu yang hadirnya aku takuti kehilangannya

Orang itu yang pernah menjadi taman yang berbunga dalam jiwa

Orang itu yang kukira cinta akan selalu bahagia

Orang itu yang kemudian pergi meninggalkan sepi seorang diri

Orang itu yang hati mulai berjalan tak menentu teringin mati

Orang itu yang aku coba harus ku benci

Orang itu yang aku beri titah sang hati untuk tak lagi peduli

Orang itu yang kemudian muncul dengan iba tak tega

Orang itu yang membuat cinta lagi terjaga

Orang itu yang lagi memberi rasa pada tawa dan bahagia

Orang itu yang menyihir dunia menjadi milik berdua

Orang itu yang malah dengan bodoh aku lukai

Orang itu yang tak tahu diri aku sakiti

Orang itu yang kemudian aku pergi dan lari

Orang itu yang aku buat sangat benci

Orang itu yang sengaja tak ku kirim sapa

Orang itu yang aku kubur rindu dengan waktu

Orang itu yang ternyata sudah begitu benci

Orang itu yang kini menjelma orang lain dan asing

Orang itu yang selalu ingin lisan dan hati ini sampaikan "Maaf"

Orang itu yang aku tak tahu kapan kata "Maaf" ini tersampaikan

Orang itu yang aku tak tahu apa kata "Maaf" akan termaafkan

Orang itu pemilik gigi kelinci yang baik hati

Dan orang itu kamu, Isti

Source: Blog of Perekah-Kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun