Mendung masih di sana
Masih betah mencurah duka
Menjegal langit agar tak ada burung yang menari-nari
Menanggang mentari agar tak ada lagi sinar harapan yang menerangi
Hampir saja mereka kehilangan senyum sepenuhnya, terlalu banyak duka melarut jiwa dengan teganya
Belum puaskah mendung itu tinggalkan sesak dalam dada?
Sampai kapan mereka terus menghirup debu rumah-rumah mereka?
Sampai kapan mobil-mobil beroda gigi menelan pekarangan mereka?
Sampai kapan mereka menimpuki laras baja menakutkan itu?
Â
Sampai kapan mereka akan bertahan melawan kedzaliman?
Sudah terlalu lama duka berselimut luka mereka rasakan
Adakah kawan yang mampu mengembalikan senyum mereka?
Adakah tetangga yang menyumbang senyum pada mereka?
Adakah yang berkuasa memasok senyum pada mereka?
Dan siapa saudara yang menyediakan senyum untuk mereka?
Mereka hanya meminta kembali senyum mereka, sepenuhnya...
... Sepenuhnya
Source: Blog of Perekah-KataÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H