Mendung masih di sana
Masih betah mencurah duka
Menjegal langit agar tak ada burung yang menari-nari
Menanggang mentari agar tak ada lagi sinar harapan yang menerangi
Hampir saja mereka kehilangan senyum sepenuhnya, terlalu banyak duka melarut jiwa dengan teganya
Belum puaskah mendung itu tinggalkan sesak dalam dada?
Sampai kapan mereka terus menghirup debu rumah-rumah mereka?
Sampai kapan mobil-mobil beroda gigi menelan pekarangan mereka?
Sampai kapan mereka menimpuki laras baja menakutkan itu?
Â
Sampai kapan mereka akan bertahan melawan kedzaliman?