Mohon tunggu...
Dera Haluer
Dera Haluer Mohon Tunggu... Novelis - Pujangga Gadungan

Aku Dera! Pujangga gadungan Penulis picisan yang lahir dari zaman kegalauan Ditakdirkan dengan keresahan karena tak bisa move on dari sang mantan Kemudian suatu waktu imaji hinggap dengan iseng menghibur perasaan Memberi titah agar tak hanya diam menahan lagi rasa penyesalan Katanya, "Kenapa tak kau tumpahkan saja jadi syair hiburan?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Menunggu

28 Desember 2022   13:49 Diperbarui: 28 Desember 2022   13:54 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai teman terkuat dari hati yang pernah dekat

Atau yang pernah sesaat membuat dua jantung itu terikat

Ini aku! Temanmu yang terjahat

Yang pernah lancang masuk, datang bak memikat.

Lalu di sebuah waktu yang tidak tepat, aku lantas pergi lagi dengan cepat. Ingat?

Walau begitu, aku masih saja tak pernah jua bosan kembali mendatangimu, lagi. Dan lagi

Setelahnya aku selalu meninggalkan jejak luka lagi

Aku dan pergi, dan kembali, dan lagi...

Hampir tak terbilang bukan?

Seperti sekian banyaknya dan sekian serinngnya aku menyakiti...

Tetapi, kamu juga seperti membodohi diri, entah kamu itu menyadarinya?

Dan lelah pun menyerah, bagimu mungkin sudah tak berarti

Dan sekarang aku kembali, dan lagi

Entah karena apa lagi aku kemari

Sementara kamu... 

... Masih tersenyum merekah tanpa bertanya "Ada apa lagi?"

Seberapa baikkah dirimu itu?

Bukan, mungkin seberapa jahatkah diriku ini?

Sementara kamu... 

...Selalu menyapa dengan hangat menjamu

Sudah berapa lama kamu terduduk di depan pintu itu?

Aku... Apa aku akan terus jadi orang yang selalu kamu tunggu?

Dan aku berjalan, aku datang, menunduk... 

Aku... malu...

Source: blog of Perekah-kata 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun