Dikala hati tak lagi berharap akan sebuah pertemuan baru Di sebuah persimpangan itu kamu muncul dan berjalan
Menghampiri sembari membawa sejuta senyum yang mudah ku rindu
Aku menatapmu penuh senang, banyak kagum
Bagaimana cara yang tepat untuk menyapamu?
Apa aku hanya cukup tersenyum padamu sembari memberi sirat bahwa aku suka?
Atau apa aku harus mengenalimu lebih jauh;
Mulai berjalan mengiringimu,
Menyamai langkahmu, baru aku bilang,
"Sungguh, Aku menyukaimu..."
Ah sudahlah, mungkin percayakan saja pada waktu
Membiarkannya mengalir sampai menjelma takdir
Aku sudah cukup merasa senang hati ini bisa menyukai lagi, setelah lama ia tertidur teringin mati
Aku akan menyulam kata menjadikannya kalimat penuh asa, merajutnya menjadi doa
Aku hanya akan berharap pada sang Pencipta
Dia kan... yang menciptakan mu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H