Mohon tunggu...
Dera Haluer
Dera Haluer Mohon Tunggu... Novelis - Pujangga Gadungan

Aku Dera! Pujangga gadungan Penulis picisan yang lahir dari zaman kegalauan Ditakdirkan dengan keresahan karena tak bisa move on dari sang mantan Kemudian suatu waktu imaji hinggap dengan iseng menghibur perasaan Memberi titah agar tak hanya diam menahan lagi rasa penyesalan Katanya, "Kenapa tak kau tumpahkan saja jadi syair hiburan?"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Pertama

27 Desember 2022   13:40 Diperbarui: 27 Desember 2022   13:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau yang pertama menyentuh hati dengan rasa dan kasih sayang

Engkau yang selalu menanam rindu padaku hingga candu

Engkau yang paling tangguh tertatih saat menahan lara

Engkau yang tidak mengenal lelah mengejar waktu

Engkau yang tidak sekali pun pernah mengungkit jasa padaku

Engkau alasanku takut kehilangan

Engkau alasanku takut tak bisa membahagiakan mu

Engkau alasanku terdiam, terpaku dalam paksa renung

Engkau alasanku membayang seberapa tak bergunanya diri ini

Engkau alasanku melangit mimpi

Engkau alasanku mengejar mentari

Engkau alasanku mencari pelangi

Engkau alasanku meresapi perjuangan demi perjuanganmu

Bahkan perjuangan mu tak pudar walau tergilas zaman

Engkau alasanku mengingat semua bulir tetes keringat juga air matamu yang kadang banjir terkuras itu

Engkau alasanku tak peduli dengan perkataan orang padamu

Engkau alasanku tersenyum bangga

Engkau alasanku berucap bahwa;

Seberapa hebatnya guru di dunia ini, kau yang paling hebat;

Seberapa hebatnya dokter di dunia, kau yang paling hebat;

Seberapa hebatnya orang kaya dermawan di dunia, kau yang paling hebat

Seberapa hebatnya pahlawan di dunia, kau yang paling hebat

Engkau ibu, Cinta pertamaku

Engkau ibu, Guru pertamaku

Engkau ibu, Dokter pertamaku;

Pahlawanku;

Alasanku;

Segalanya bagiku;

Dan surgaku, di telapak kakimu

source: blog of Perekah-kata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun