Engkau yang pertama menyentuh hati dengan rasa dan kasih sayang
Engkau yang selalu menanam rindu padaku hingga candu
Engkau yang paling tangguh tertatih saat menahan lara
Engkau yang tidak mengenal lelah mengejar waktu
Engkau yang tidak sekali pun pernah mengungkit jasa padaku
Engkau alasanku takut kehilangan
Engkau alasanku takut tak bisa membahagiakan mu
Engkau alasanku terdiam, terpaku dalam paksa renung
Engkau alasanku membayang seberapa tak bergunanya diri ini
Engkau alasanku melangit mimpi
Engkau alasanku mengejar mentari
Engkau alasanku mencari pelangi
Engkau alasanku meresapi perjuangan demi perjuanganmu
Bahkan perjuangan mu tak pudar walau tergilas zaman
Engkau alasanku mengingat semua bulir tetes keringat juga air matamu yang kadang banjir terkuras itu
Engkau alasanku tak peduli dengan perkataan orang padamu
Engkau alasanku tersenyum bangga
Engkau alasanku berucap bahwa;
Seberapa hebatnya guru di dunia ini, kau yang paling hebat;
Seberapa hebatnya dokter di dunia, kau yang paling hebat;
Seberapa hebatnya orang kaya dermawan di dunia, kau yang paling hebat
Seberapa hebatnya pahlawan di dunia, kau yang paling hebat
Engkau ibu, Cinta pertamaku
Engkau ibu, Guru pertamaku
Engkau ibu, Dokter pertamaku;
Pahlawanku;
Alasanku;
Segalanya bagiku;
Dan surgaku, di telapak kakimu
source: blog of Perekah-kataÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H