Besok aku tak mungkin bisa menatap lagi
Tak mungkin mendapat balas sapaanmu lagi
Atau menghirup udara yang sama denganmu lagi
Tak mungkin lagi mendengar nada lembutmu yang menari-nari nyaman di telinga hari
Kamu sungguh pergi terlalu jauh
Waktu telah merebut mu dariku
Sembab mataku, terlalu banyak melelehkan bulir penyesalan
Tersayat sudah luka dalam hati ini, penuh kepiluan
Aku mematung menatap tulisan namamu, kelak mungkin nisan itu akan mengusang
Berteman rumput liar yang tumbuh sembarang
Sunyi ini mendukung sepi
Wangi bunga yang tak pernah ku sukai kini ku ciumi
Hati ini terus saja merasakannya
Membayangmu, menyuntik rindu hingga meradang
Melirih doa sebagai penawarnya
Esok aku kan titipkan salam pada mentari dan rembulan
Kala aku termenung menatap senja atau tercekam sepinya malam
Yang pasti karena kamu tak lagi di dunia ini
Source: perekah-kata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H