Mohon tunggu...
Dera DianHaswina
Dera DianHaswina Mohon Tunggu... Lainnya - Bimbingan dan Konseling

BK'17

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Kejenuhan Belajar Saat Pandemi

30 Desember 2020   16:24 Diperbarui: 30 Desember 2020   16:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak COVID-19 menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia, pemerintah bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 .  Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko penyebaran virus Corona, terutama pada anak-anak. Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah diberlakukan sejak bulan April 2020 sampai saat ini.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. 

Sistem pembelajaran jarak jauh ini sangat berdampak pada kebiasaan belajar siswa. Dimulai dari metode yang digunakan guru, lingkungan belajar, dan juga motivasi belajar. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah berlangsung selama kurang lebih 8 bulan ini menyebabkan timbulnya kejenuhan belajar pada siswa. Hal ini didapatkan ketika saya berkesempatan untuk berkomunikasi dengan siswa dalam kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema "Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19".

Beberapa siswa menyatakan bahwa sudah mulai jenuh dengan kegiatan belajar dikarenakan berbagai faktor yaitu, kurangnya interaksi dengan teman, sulitnya mengerti materi yang diajarkan, dan juga suasana belajar yang tidak pernah berubah.

Lalu apa itu kejenuhan belajar?

Kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat keterampilan berikutnya.

Ada tiga keletihan siswa:

1.  Keletihan indera siswa

2.  Keletihan fisik siswa

3.  Keletihan mental siswa

Cara mengatasi kejenuhan belajar:

1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup

Istirahat da makanan merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar, sehingga anak akan dapat lebih cepat memahami pembelajaran.

2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan untuk lebih belajar dengan giat

Manajemen waktu merupakan salah satu hal yang penting, dimana saat semua hal sudah disusun berdasarkan tingkat prioritas maka akan menjadikan kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, dan alat-alat perlengkapan belajar sampai memungkinkan kita merasa berada ditempat yang lebih menyenangkan untuk belajar

4. Meningkatkan lagi motivasi belajar

Motivasi belajar bisa timbul dari berbagai hal, bisa dari diri sendiri, keluarga, teman, dan hal-hal lain yang ada dilingkungan sekitar.

Cara mengatasi kejenuhan belajar ini juga dapat ditonton melalui video YouTube berikut:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun