Mohon tunggu...
Depy Mulyani
Depy Mulyani Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 125 OKU

Seorang pendidik yang ingin selalu memberikan kebermanfaatan dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. Menulis adalah kegemarannya. Ia juga menyukai alam sebagai bagian dari sebuah pembelajaran hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai Kebajikan sebagai Seorang Pemimpin

19 Mei 2023   02:12 Diperbarui: 19 Mei 2023   02:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN

Oleh : Depy Mulyani, S.Pd.,Gr

CGP Angkatan 7 Kab OKU

Pada jurnal refleksi modul 3.1 ini, saya banyak mengambil pesan positif khususnya bagaimana seorang pemimpin dalam mengambil sebuah keputusan yang tetap berpihak pada murid. Sebagaimana biasanya, pembelajaran dalam modul ini menggunakan alur MERDEKA sebagai tahapan untuk bisa memahami tujuan dari setiap modul yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi konsep, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi nyata.

Untuk selanjutnya, saya akan merefleksikan hasil dari pembelajaran modul 3.1 ini menggunakan model 4F yaitu Fact, Feeling, Findings dan Future.

  • Fact (Peristiwa)

Pada modul 3.1 ini, ada tahapan Demonstrasi kontekstual, yang mengharuskan CGP untuk berkolaborasi dengan kepala sekolah melalui sebuah wawancara terkait bagaimana cara mereka dalam mengambil sebuah keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Dalam LMS (Learning Management System), CGP diberikan panduan pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan sebagai acuan bertanya pada narasumber yaitu kepala sekolah. Narasumber yang dipilih, antara 2 sampai 3 orang kepala sekolah dan dari jenjang mana saja.

  • Feeling ( Perasaan)

Perasaan saya setelah mempelajari modul ini adalah perasaan bahagia, merasa terinspirasi dan termotivasi untuk bisa mengasah kemampuan dalam mengambil sebuah keputusan. Pertemuan dengan beberapa kepala sekolah, menghadirkan sebuah pengalaman yang luar biasa, karena di sanalah saya bisa memiliki kesempatan untuk bisa mendengarkan pengalaman mereka ketika harus dihadapkan dengan berbagai masalah yang berhubungan dengan dilema etika dan cara mereka menghadapi hal tersebut. Tentu saja ini merupakan sesuatu yang menarik dan menjadi hal baru bagi perkembangan proses belajar saya.

  • Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang didapatkan pada modul 3.1 ini sangat banyak. Mulai dari pengenalan apa yang dimaksud dengan dilema etika, perbedaan dilemma etika dan bujukan moral, dll. Secara umum, ada pola, model atau paradigm yang terjadi pada situasi dilemma etika yang bisa dikategorikan sebagai berikut :

  • Individu lawan masyarakat

Paradigma menjelaskan bahwa ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya.

  • Rasa keadilan lawan Kasihan

Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang  di satu sisi dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang di sisi lainnya.

  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain

  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

           Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk      saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang.

  • PRINSIP BERPIKIR PENYELESAIAN DILEMMA ETIKA

           Ada tiga prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu :

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Suatu pengambilan keputusan meskipun berlandaskan pada sebuah prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi. Sehingga  kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil harus didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

  • PENGAMBILAN PENGUJIAN KEPUTUSAN 
  • Terdapat 9 langkah yang harus dilakukan untuk pengambilan keputusan dan pengujian keputusan yaitu diantaranya :
  • 1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • 2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
  • 3. mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
  • 4. pengujian benar dan salah
  • 5.  uji legal adalah apakah ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut
  • 6. uji regulasi atau standar profesional adakah pelanggaran kode etik atau peraturan etik di dalam situasi ini
  • 7.  uji intuisi yaitu mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi kita dalam merasakan apakah ada yang salah dalam situasi ini
  • 8.  uji publikasi yaitu apakah yang akan kita rasakan jika keputusan ini di publikasikan
  • 9. uji panutan atau idola yaitu kita membayangkan apa yang dilakukan oleh seseorang yang kita idolakan.
  • Future ( Penerapan)
  • Apa yang sudah dipaparkan dalam pembelajaran modul 3.1 akan menjadi modal awal dan pengingat sekaligus alat control bagi saya ketika harus mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin. Sebagaimana peran guru penggerak ke depannya yang harus bisa menjadi seorang pemimpin pembelajaran, pastinya pengetahuan mengenai cara dalam mengambil keputusan berdasarkan nilai kebajikan ini menjadi sesuatu yang penting dan berharga. Saya berharap, bisa menerapkan apa yang telah dipelajari dari modul ini, baik sebagai pribadi maupun dalam kaitannya dengan murid.Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun