Mohon tunggu...
depri yadi
depri yadi Mohon Tunggu... -

saya BATAK , terus kenapa?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Katanya Sih NKRI

15 Mei 2012   05:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Orang-orang non Jowo kebanyakan iri dan dengki dengan apa yang orang-orang Jawa dapatkan berkat keuletan dan kegigihan bangsa Jawa.” Wow penulis lupa dengan keuletan dan kegigihan orang Jawa sehingga mereka meraih sukses. Tapi saya lebih lupa lagi dengan keuletan dan kegigihan orang-orang Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi yang sukses membangun Malaysia. Fakta membuktikan bahwa orang-orang keturunan Sumatera dan Sulawesi, berhasil menjadi pemimpin yang mampu membawa Malaysia ke arena negara yang berkelas.

“Bukankah di Malaysia orang-orang keturunan Jawa sangat banyak?” 100 buat anda!! Tapi ingat , mereka tidak lagi disebut Jowo, tapi Melayu, rumpun bangsa yang dibenci Soekarno. Orang-orang Jawa di Malaysia lebih bangga disebut Melayu, tapi orang-orang Melayu di Indonesia lebih bangga anaknya diberi nama Jowo, agar kelak untuk bekerja dipemerintahan lebih mudah untuk diterima. Sekarang pertanyaannya, dimana sekarang kelangsungan Melayu aceh, Melayu Minang, Melayu deli, Melayu Riau, Melayu Palembang, Melayu Banjar, Melayu Bugis, Melayu Betawi? Mereka semua sekarang telah berubah menjadi NKRI  ( Negara Kraton Raden Indonesia ), sebuah negara yang akan selalu meletakkan nama Soedirman di Jalan-jalan utama di seluruh Indonesia.

Tapi bagaimanapun penulis akan tetap berterimakasih kepada orang-orang Jawa, karena telah mengajarkan saya beberapa hal :

1)    Meletakkan keris di belakang, lebih mudah menjadikan musuh sebagai teman saat berhadapan, dan membunuhnya saat berbalik arah.

2)    Pengkhianat akan disebut pengkhianat apabila mengkhianati pemimpin, dan akan disebut moderat apabila mengkhianati rakyat.

3)    Kejujuran kepada pembohong disebut loyalitas.

4)    Mengutamakan formalitas daripada kwalitas disebut berbobot.

5)    Politik diartikan sebagai cara memperoleh kekuasaan, bukan mengatur kekuasaan.

6)    Kepentingan berarti peluang untuk mengabaikan.

7)    Menjadikan partai dalam skala banyak akan menjadi strategi berbedak demokrasi untuk mempertahankan kekuatan etnis yang populasinya lebih dominan.

8)    Kalau saya sebutkan seluruhnya, maka penulis akan dibunuh dalam waktu dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun