Mohon tunggu...
Kaisar Depotku
Kaisar Depotku Mohon Tunggu... -

Seorang pemerhati pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nanga Lidam - Dusun dengan Nuansa Pedesaan yang Alami

6 Juli 2011   02:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:54 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Nanga lidam terletak di kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa, NTB, yang membuat dusun ini unik adalah keberadaan tambak tradisional nya milik dari bapak Hj. Ahmad Sidik dan istri Hj. Siti Mariam yang mereka beli pada tahun 1985 . Tambak ini tidak memerlukan bibit atau pakan ikan karena ikan-ikan yang ada di teluk saleh akan masuk ke tambak ini pada saat air laut pasang dan kemudian sang penjaga tambak akan menutup pintu air sehingga ikan-ikan terperangkap di tambak dan berkembang biak disana. Tambak ini dahulu nya adalah teluk dan kemudian di sulap menjadi tambak tradisional oleh Daeng Baco dari Bugis yang kemudian oleh anaknya, tambak ini di jual kepada bapak Hj. Ahmad Sidik. Kalau kita mengunjungi tambak ini, kita bisa menjaring ikan-ikan sendiri dan kemudian langsung dimasak. Di tambak ini terdapat lebih dari 80% jenis ikan yang ada di teluk saleh, malah ikan pari pun terkadang masuk terperangkap di tambak ini. Bagi yang menyukai masakan sea food tidak perlu menunggu lama, karena begitu kita menangkap ikan, udang atau kepiting, langsung di masak dan ditambah dengan sambal tomat buatan bu Siti Mariam, selera makan kita semakin tidak punya rem untuk berhenti menyantap nya. Di pagi hari saat terbangun, kita bisa melihat burung camar terbang melintas tambak, sebuah pemandangan yang tidak bisa kita lihat di kota dan juga di ujung timur sana terlihat matahari terbit dari kaki gunung Tambora, sungguh pemandangan yang sangat indah. Nanga lidam berjarak sekitar 2 jam perjalanan darat dari kota Sumbawa Besar dan karena jalan menuju kesana belum sempurna dan masih berbatuan di sebagian perjalanan, maka sebaiknya bila ingin mengunjungi Nanga lidam, kita harus menggunakan kendaraan 4 wheel atau motor adventure/touring, ini memberikan sensasi tersendiri bagi yang menyukai off road karena sebagian jalan nya berbatuan dan berlumpur bila musim hujan. Tidak hanya itu, Nanga Lidam bisa dijadikan base camp buat yang ingin berpegian ke pulau-pulau lain seperti Pulau Moyo ( 2 jam) dan pulau yang paling dekat adalah Pulau Dangar Kecil dimana di pulau itu hanya ada satu bangunan di tengah pulau yaitu sebuah mesjid kecil dan sebuah mata air tawar yang terletak di sebelah mesjid tersebut. Untuk menyeberang ke Pulau Dangar Kecil ini kita bisa menyewa kapal nelayan milik pak A.Rauf, perjalanan memakan waktu sekitar 25 menit dimana selama 10 menit pertama, kita bisa melihat karang karena laut nya masih sangat dangkal. Menurut Mas Ical, keluarga dari bapak Hj. Ahmad Sidik, akan dibangun camping ground dan aktifitas berkuda disana, sehingga kita bisa melakukan wisata alam lain nya seperti  memancing, hiking, menjaring ikan, motor adventure, dll. Informasi lengkap bisa di lihat di website nya nangalidam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun